Senin, 26 Juli 2010
TV Sharp Wonder Gambar Redup
Mengetahui Kerusakan Pada Flyback Transformer
Short pin ABL dengan GND Di Postkan oleh Aisy | Kamis, 19 Februari 2009 | Kategory: Tv Repair-LG/GOLDSTAR Hati-hati bila anda mendapat tv GOLDSTAR dengan kerusakan mati total/standby,ini saya alami ketika sedang mereparasi tv GOLDSTAR type CA20D22,milik Bpk.Budi,Purwodadi,kec.Barat Magetan. Setelah mendapat penjelasan cukup awal kerusakan dari yang punya tv,segera saja aku operasi itu tv,aku periksa di bagian regulator tegangannya semua baik-baik saja,lalu aku lanjutkan ke bagian B+,disini C815=10uf/100V,C814=220uf/160V,C407=4,7uf/160V dan C827=100uf/160V menggembung,lalu aku ganti semua dengan yang baru dan tentunya yang berkualitas,biar awet. Pemeriksaan aku lanjutkan ke bagian Horizontal,disini aku dapati Q402=D2499nya short dan C408=10uf/100v menggembung,lalu aku ganti semua dengan yang baru juga,kemudian aku cek resistansi antara GND dengan pin H.Out FBT 154-177B dengan multi tester digital dan menunjukkan resistansi yang terus meningkat yang berarti rangkaian B+ dan Horizontal sudah normal.Tanpa pikir panjang segera aku tes tv tersebut dan mak NYUUUUUUSSSSSSS.........keluk keluk kebul kebul keluar asap dari samping FBTnya,lho......lho......lho.....lho......la kok ngene dadine..... Kemudian aku cari komponen yang terbakar tadi dan ternyata R424=10Kohm terbakar,Resistor ini menghubungkan antara sirkuit ABL dan B+,lalu aku ganti dengan yang baru.Terbakarnya R424=10kohm tadi ternyata juga membuat Q402=D2499 mati lagi,ganti lagiiiiii.....!Setelah semua beres aku coba tes lagi MAK.....NYUUUUUSSSS..............!!!!!!!!keluk keluk kebul kebul,eeee....ladalahh....la kok isik podo ae ki piyeeeee.......aku cek lagi dan R424=10kohm dan Q402=D2499 mati lagi,ganti lagiiiii.....!kemudian pmeriksaan aku alihkan ke bagian ABL,dan ternyata C422=47n/250Vnya short,segera aku ganti dengan yang baru beserta dengan yang terbakar lagi tadi,kemudian aku coba tes lagi dan MAK.....NYUSSSSS.......!!!!!!!!Keluk keluk kebul kebul HAAAAAAA.......isih PANCEEEETTTT.......!Wiuuuh.....kucoba istirahat sambil berangan-angan apa ya sebenarnya BIANG dari semua ini,lalu aku lanjutkan dengan mengecek FBTnya yaitu pin GND dan pin ABL dan Ya ALLOH YA ROBBI.....ternyata short,segera aku ganti FBT,R424,C422,dan Q402=D2499 dengan yang baru semua,dan kucoba tes one more time,Bismillah...IIIYYEEEESSSSSSS....berhasil,tv langsung nyala dengan normalnya dan awet sampei sekarang,memang benar kata pepatah"Guru yang paling berharga adalah Pengalaman".Terima Kasih dan Salam Sukses buat anda semua.
Short pin ABL dengan GND
Monitor LG 505
Monitor Hp CompaQ s5500 Mati Total
Monitor GTC ultimate VA-770KT mati standby Di Postkan oleh Aisy | Senin, 20 April 2009 | Kategory: Monitor Repair-GTC Siang ini kedatangan monitor komputer dari salah satu warnet di PPU Maospati,Magetan.Dengan kondisi kerusakan monitor tidak mau hidup/start meskipun tombol power di tekan berulang-ulang,jadi hanya lampu led indikatornya saja yang menyala.Semua tegangan pada monitor ini normal,kecuali tegangan 6,3V ada sedikit masalah,setelah saya periksa ternyata Q605=D1616 short,TR ini menyuplai tegangan 5V untuk micro control dan penguat videonya.Setelah Q605 saya ganti dengan yang baru,lalu saya coba nyalakan monitornya untuk melihat reaksi selanjutnya,monitor tetep tidak mau hidup/start hanya saja kali ini lampu led indikatornya berkedip-kedip,hmmm...... apanya lagi nih(gumamku),kemudian penulusuran saya lanjutkan untuk mencari penyebab shortnya Q605=D1616 tersebut.Ternyata penyebabnya terletak pada IC 801=LM1246AAC,IC ini terletak pada pcb soket CRT,setelah penggantian IC tersebut kembali monitor coba saya nyalakan untuk melihat responnya dan YESSS .....ALHAMDULILLAH ya ALLAH monitor tersebut kini sehat kembali,dan sang pelanggan warnet pun kini sudah nggak lagi berlama-lama untuk mengantri,selama berinternet ria pelanggan,sukses selalu buat anda semua
Monitor GTC ultimate VA-770KT mati standby
TIP'S MENGGUNAKAN CRT MONITOR UNTUK TV Tip's tentang Cara merubah konfigurasi dari CRT yoke monitor agar dapat di gunakan bersama dengan mesin pesawat TV.Mengapa harus di rubah dahulu? karena nilai resistansi yoke horisontal monitor adalah sangat rendah( mulai 0,2 ohm - 0,6 ohm ) terhadap nilai yang boleh di bebankan kepada sebuah rangkaian defleksi horisontal sebuah pesawat TV ( 0,6 ohm - 1,8 ohm ).Akibatnya beban Transistor Horisontal adalah menjadi amat berat hingga dapat menyebabkan kerusakan secara langsung. Kali ini saya mencoba memberikan sedikit informasi tentang bagaimana cara merubahnya. Yang perlu anda persiapkan adalah : 1. CRT monitor lengkap dengan yoke 2. Modul mesin pesawat TV yg mempunyai fasilitas pinchussion atau untuk model 21" lebih. 3. Trafo yoke "wansonic" ( untuk yoke monitor SVGA atau monitor Flat ) 4. Electronic tool ( solder,timah dll). Pertama yang perlu anda kerjakan adalah,memperhatikan susunan perkabelan dari bagian horisontal yoke,biasanya ada rangkaian tambahan di bagian yoke monitor ( rangkaian konvergensi dynamic dan rangkaian pincushion ) .Rubah susunan bagian horisontal ini yang awalnya di susun secara pararel menjadi susunan seri.Dengan cara lepaskan semua titik sambung pada masing-masing terminal horisontal yoke ( bagian vertikal tak perlu di rubah ).Buang / putuskan semua perkabelan dari rangkaian tambahan (pincushion) tersebut,ambil ujung-ujung kabel spool inti dari gulungan horisontalDan anda akan mendapatkan empat buah ujung line/kabel dari bagian horisontal ini,dua dikiri dan dua dikanan.Ukur dengan avo meter untuk menandakan masing masing gulungan (gulungan A dan gulungan B ).Sambungkan salah satu ujung dari gulungan A sebelah kiri ke ujung dari gulungan B sebelah kanan.Dan sisa dari dua ujung yang tidak disambung adalah titik untuk terminal yang akan kita gunakan selanjutnya.Proses pertama selesai,berikutnya segera anda ukur nilai resistansi dari horisontal yoke yg telah kita rubah ini,apakah sudah cukup sampai kisaran antara 0,6 - 1,8 ohm dengan avo meter presisi ( akurat;disarankan dengan AVO meter digital ) .jika sudah cukup ,perangakat CRT siap di gunakan. Beberapa syarat yg perlu anda perhatikan adalah : Jangan sekali-kali merubah apalagi mencabut komponen gelang static konvergensi di leher CRT,karena jika telah berubah anda mungkin perlu seharian bahkan lebih untuk menyetel ulang posisi yang telah diset di pabrik ini.setelan ini amat kritis untuk crt monitor dikarenakan jumlah pixelnya yang lebih banyak dari crt TV,dan karena alasan itulah saya menganjurkan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai fasilitas pengaturan pinchussion/ taraf kelengkungan sisi gambar. (cirinya :terdapat dua buah trimpot manual di dekat IC vertikal mesin TV ). Apabila ukuran resistansi dari horisontal yoke ini masih terlalu rendah ( pada yoke monitor SVGA atau yoke monitor 17" keatas atau juga yoke monitor Flat).Kita perlu menggunakan komponen tambahan ,yaitu trafo yoke Wansonic (khusus di buat oleh pabrikan wansonic untuk di gunakan oleh para pembuat pesawat TV rakitan ).trafo ini banyak di jumpai dipasaran bersama dengan mesin tv keluaran wansonic. Cara menggunakan trafo wansonic adalah sebagai berikut : 1.Hubungkan kabel biru dari mesin TV ke kaki nomor1 trafo juga langsung menuju ke salah satu terminal horisontal yoke. 2. Hubungkan kabel merah dari mesin TV menuju titik terakhir (pin6 atau7) dari kaki trafo. 3.Hubungkan kabel merah dari yoke ke salah satu pin di trafo wansonic ( pin4,5,6,7 ) untuk menyesuaikan lebar gambar. Informasi tambahan; Disarankan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai Fasilitas pengatur pincushion agar linearitas di kiri-kanan dan atas bawah bisa diatur sebaik mungkin. Selamat mencoba dan semoga berhasil.TIP'S MENGGUNAKAN CRT MONITOR UNTUK TV Tip's tentang Cara merubah konfigurasi dari CRT yoke monitor agar dapat di gunakan bersama dengan mesin pesawat TV.Mengapa harus di rubah dahulu? karena nilai resistansi yoke horisontal monitor adalah sangat rendah( mulai 0,2 ohm - 0,6 ohm ) terhadap nilai yang boleh di bebankan kepada sebuah rangkaian defleksi horisontal sebuah pesawat TV ( 0,6 ohm - 1,8 ohm ).Akibatnya beban Transistor Horisontal adalah menjadi amat berat hingga dapat menyebabkan kerusakan secara langsung. Kali ini saya mencoba memberikan sedikit informasi tentang bagaimana cara merubahnya. Yang perlu anda persiapkan adalah : 1. CRT monitor lengkap dengan yoke 2. Modul mesin pesawat TV yg mempunyai fasilitas pinchussion atau untuk model 21" lebih. 3. Trafo yoke "wansonic" ( untuk yoke monitor SVGA atau monitor Flat ) 4. Electronic tool ( solder,timah dll). Pertama yang perlu anda kerjakan adalah,memperhatikan susunan perkabelan dari bagian horisontal yoke,biasanya ada rangkaian tambahan di bagian yoke monitor ( rangkaian konvergensi dynamic dan rangkaian pincushion ) .Rubah susunan bagian horisontal ini yang awalnya di susun secara pararel menjadi susunan seri.Dengan cara lepaskan semua titik sambung pada masing-masing terminal horisontal yoke ( bagian vertikal tak perlu di rubah ).Buang / putuskan semua perkabelan dari rangkaian tambahan (pincushion) tersebut,ambil ujung-ujung kabel spool inti dari gulungan horisontalDan anda akan mendapatkan empat buah ujung line/kabel dari bagian horisontal ini,dua dikiri dan dua dikanan.Ukur dengan avo meter untuk menandakan masing masing gulungan (gulungan A dan gulungan B ).Sambungkan salah satu ujung dari gulungan A sebelah kiri ke ujung dari gulungan B sebelah kanan.Dan sisa dari dua ujung yang tidak disambung adalah titik untuk terminal yang akan kita gunakan selanjutnya.Proses pertama selesai,berikutnya segera anda ukur nilai resistansi dari horisontal yoke yg telah kita rubah ini,apakah sudah cukup sampai kisaran antara 0,6 - 1,8 ohm dengan avo meter presisi ( akurat;disarankan dengan AVO meter digital ) .jika sudah cukup ,perangakat CRT siap di gunakan. Beberapa syarat yg perlu anda perhatikan adalah : Jangan sekali-kali merubah apalagi mencabut komponen gelang static konvergensi di leher CRT,karena jika telah berubah anda mungkin perlu seharian bahkan lebih untuk menyetel ulang posisi yang telah diset di pabrik ini.setelan ini amat kritis untuk crt monitor dikarenakan jumlah pixelnya yang lebih banyak dari crt TV,dan karena alasan itulah saya menganjurkan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai fasilitas pengaturan pinchussion/ taraf kelengkungan sisi gambar. (cirinya :terdapat dua buah trimpot manual di dekat IC vertikal mesin TV ). Apabila ukuran resistansi dari horisontal yoke ini masih terlalu rendah ( pada yoke monitor SVGA atau yoke monitor 17" keatas atau juga yoke monitor Flat).Kita perlu menggunakan komponen tambahan ,yaitu trafo yoke Wansonic (khusus di buat oleh pabrikan wansonic untuk di gunakan oleh para pembuat pesawat TV rakitan ).trafo ini banyak di jumpai dipasaran bersama dengan mesin tv keluaran wansonic. Cara menggunakan trafo wansonic adalah sebagai berikut : 1.Hubungkan kabel biru dari mesin TV ke kaki nomor1 trafo juga langsung menuju ke salah satu terminal horisontal yoke. 2. Hubungkan kabel merah dari mesin TV menuju titik terakhir (pin6 atau7) dari kaki trafo. 3.Hubungkan kabel merah dari yoke ke salah satu pin di trafo wansonic ( pin4,5,6,7 ) untuk menyesuaikan lebar gambar. Informasi tambahan; Disarankan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai Fasilitas pengatur pincushion agar linearitas di kiri-kanan dan atas bawah bisa diatur sebaik mungkin. Selamat mencoba dan semoga berhasil.
TIP'S MENGGUNAKAN CRT MONITOR UNTUK TV
Tip's tentang Cara merubah konfigurasi dari CRT yoke monitor agar dapat di gunakan bersama dengan mesin pesawat TV.Mengapa harus di rubah dahulu? karena nilai resistansi yoke horisontal monitor adalah sangat rendah( mulai 0,2 ohm - 0,6 ohm ) terhadap nilai yang boleh di bebankan kepada sebuah rangkaian defleksi horisontal sebuah pesawat TV ( 0,6 ohm - 1,8 ohm ).Akibatnya beban Transistor Horisontal adalah menjadi amat berat hingga dapat menyebabkan kerusakan secara langsung.Kali ini saya mencoba memberikan sedikit informasi tentang bagaimana cara merubahnya.
Yang perlu anda persiapkan adalah :
1. CRT monitor lengkap dengan yoke
2. Modul mesin pesawat TV yg mempunyai fasilitas pinchussion atau untuk model 21" lebih.
3. Trafo yoke "wansonic" ( untuk yoke monitor SVGA atau monitor Flat )
4. Electronic tool ( solder,timah dll).
Pertama yang perlu anda kerjakan adalah,memperhatikan susunan perkabelan dari bagian horisontal yoke,biasanya ada rangkaian tambahan di bagian yoke monitor ( rangkaian konvergensi dynamic dan rangkaian pincushion )
.Rubah susunan bagian horisontal ini yang awalnya di susun secara pararel menjadi susunan seri.Dengan cara lepaskan semua titik sambung pada masing-masing terminal horisontal yoke ( bagian vertikal tak perlu di rubah ).Buang / putuskan semua perkabelan dari rangkaian tambahan (pincushion) tersebut,ambil ujung-ujung kabel spool inti dari gulungan horisontalDan anda akan mendapatkan empat buah ujung line/kabel dari bagian horisontal ini,dua dikiri dan dua dikanan.Ukur dengan avo meter untuk menandakan masing masing gulungan (gulungan A dan gulungan B ).Sambungkan salah satu ujung dari gulungan A sebelah kiri ke ujung dari gulungan B sebelah kanan.Dan sisa dari dua ujung yang tidak disambung adalah titik untuk terminal yang akan kita gunakan selanjutnya.Proses pertama selesai,berikutnya segera anda ukur nilai resistansi dari horisontal yoke yg telah kita rubah ini,apakah sudah cukup sampai kisaran antara 0,6 - 1,8 ohm dengan avo meter presisi ( akurat;disarankan dengan AVO meter digital ) .jika sudah cukup ,perangakat CRT siap di gunakan.
Beberapa syarat yg perlu anda perhatikan adalah : Jangan sekali-kali merubah apalagi mencabut komponen gelang static konvergensi di leher CRT,karena jika telah berubah anda mungkin perlu seharian bahkan lebih untuk menyetel ulang posisi yang telah diset di pabrik ini.setelan ini amat kritis untuk crt monitor dikarenakan jumlah pixelnya yang lebih banyak dari crt TV,dan karena alasan itulah saya menganjurkan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai fasilitas pengaturan pinchussion/ taraf kelengkungan sisi gambar. (cirinya :terdapat dua buah trimpot manual di dekat IC vertikal mesin TV ).
Apabila ukuran resistansi dari horisontal yoke ini masih terlalu rendah ( pada yoke monitor SVGA atau yoke monitor 17" keatas atau juga yoke monitor Flat).Kita perlu menggunakan komponen tambahan ,yaitu trafo yoke Wansonic (khusus di buat oleh pabrikan wansonic untuk di gunakan oleh para pembuat pesawat TV rakitan ).trafo ini banyak di jumpai dipasaran bersama dengan mesin tv keluaran wansonic.
Cara menggunakan trafo wansonic adalah sebagai berikut :
1.Hubungkan kabel biru dari mesin TV ke kaki nomor1 trafo juga langsung menuju ke salah satu terminal horisontal yoke.
2. Hubungkan kabel merah dari mesin TV menuju titik terakhir (pin6 atau7) dari kaki trafo.
3.Hubungkan kabel merah dari yoke ke salah satu pin di trafo wansonic ( pin4,5,6,7 ) untuk menyesuaikan lebar gambar.
Informasi tambahan; Disarankan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai Fasilitas pengatur pincushion agar linearitas di kiri-kanan dan atas bawah bisa diatur sebaik mungkin.
Selamat mencoba dan semoga berhasil.
Minggu, 11 Juli 2010
Dipostingan kali ini saya akan membahas dahulu tulisan tentang pengenalan komponen monitor itu sendiri dan bagaimana cara memperbaiki monitor yang rusak tanpa memiliki keahlian khusus, Kebetulan kerusakannya disini dicontohkan tidak terlalu parah yaitu buram / terlalu terang / tidak fokus.
Umumnya monitor CRT dengan pemakaian lebih dari 1 tahun akan sedikit banyak mengalami perubahan tampilan, biasanya agak buram, terlalu terang, terlalu gelap, gambar kurang cerah atau kerusakan lainnya. Pengalaman yang penulis akan uraikan bersifat urgent, dimana tidak diperlukan suatu keterampilan khusus dibidang elektronika dalam mempraktekkannya, paling tidak anda mengerti apa itu listrik, artinya anda harus hati-hati karena yang namanya listrik itu tidak terlihat tapi dapat dirasakan.
Komponen bagian dalam monitor identik dengan yang namanya “high voltage”, memang benar… karena didalam tabung monitor terdapat tegangan ribuan volt, kok bisa? Padahal tegangan listrik dirumah-rumah hanya 220 VAC, ini disebabkan karena adanya rangkaian yg berfungsi menaikkan tegangan, disini penulis tidak membahas bagaimana cara menaikkan tegangannya tapi lebih kepada praktisnya saja.
Untuk pengenalan, di dalam monitor ada sebuah komponen yg namanya “fly-back”, disinilah tegangan tinggi tersebut dikeluarkan menuju tabung monitor, bentuk komponennya bisa anda lihat pada gambar di bawah ini.
Tips yang akan saya sampaikan yaitu; mengatasi monitor CRT yang tampilannya buram, terlalu cerah dan kurang cerah. Tampilan gambar di layar monitor pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa komponen dan rangkaian, diantaranya; RGB, fly-back, choke, degauss dan lain lain. Tapi tips yang saya sampaikan hanya mengenai Fly-back, mengingat tips ini bersifat urgent.
Langkah pertama ialah mempersiapkan alat penunjang praktek, diantaranya; obeng + dan -, testpen dan kuas (jika diperlukan untuk membersihkan jeroan monitor).
Balik posisi monitor untuk membuka body monitor dengan melepas semua mur, gambar bisa dilihat di bawah (bila anda tergolong anak yg rajin bisa sambil dibersihkan jeroan monitor dengan kuas).
Hal yg perlu anda waspadai dan berusaha untuk tidak menyentuhnya ialah kabel dari fly-back yg menjulur ke arah tabung monitor (baik keadaan monitor off apalagi sedang on), gambarnya bisa anda lihat di bawah.
Fly-back memiliki 2 buah trimpot / variable Resistor (bentuknya seperti putaran pengatur volume audio) untuk 15” kebawah, dan 3 buah trimpot untuk 17” keatas. Diantaranya; focus dan screen (berlaku juga untuk 3 trimpot).
Trimpot dengan nama focus diadjust (diatur dengan diputar) untuk mendapatkan gambar yang jelas, sedangkan trimpot dengan nama screen diadjust untuk mengatur terang-gelap tampilan pada layar monitor, gambar bisa dilihat di bawah.
Ketika melakukan adjust trimpot focus dan screen pada fly-back, monitor harus dalam keadaan on untuk melihat langsung perubahan gambar.
Demikian kira kira tulisan dari mas Dian sahid, namun kalau boleh saya tambahkan pada saat kita melakukan pengaturan flyback tentu saja monitor harus dalam keadaan on tapi akan lebih baik dan lebih teliti lagi jika kita melakukannya ketika Kabel koneksi VGA sudah dikoneksikan ke PC sehingga perubahan gambar bisa dilihat lebih jelas.
Apalagi untuk monitor monitor jadul ( jaman dulu ) walaupun kita sudah menyalakan tombol power monitor biasanya tidak akan ada gambar sama sekali jika kita belum mengkoneksikan kabel data, Untuk monitor yang baru biasanya suka ada peringatan “check data cable” dilayar monitor. Jadi sebelum rekan menyetting Trimpot Flyback pastikan dulu Kabel VGA sudah dikoneksikan.
Sedikit juga trik dari saya, seperti yang kita ketahui sedikit putaran saja pada Trimpot Flyback akan sangat berpengaruh ke gambar yang dihasilkan. Oleh karena itu jika monitor dibawa perjalanan atau sering pindah tempat sedikitnya akan merubah settingan Flyback. Kita bisa mengakalinya dengan cara menggunakan lem silicon pada trimpot sehingga settingannya tidak berubah. Tentu saja sebelum anda memberi Lem silicon tersebut ( ada juga yang menyebutnya lem lilin ) anda harus menyetting dahulu Trimpot Screen dan Focusnya.
Dipostingan kali ini saya akan membahas dahulu tulisan tentang pengenalan komponen monitor itu sendiri dan bagaimana cara memperbaiki monitor yang rusak tanpa memiliki keahlian khusus, Kebetulan kerusakannya disini dicontohkan tidak terlalu parah yaitu buram / terlalu terang / tidak fokus.
Umumnya monitor CRT dengan pemakaian lebih dari 1 tahun akan sedikit banyak mengalami perubahan tampilan, biasanya agak buram, terlalu terang, terlalu gelap, gambar kurang cerah atau kerusakan lainnya. Pengalaman yang penulis akan uraikan bersifat urgent, dimana tidak diperlukan suatu keterampilan khusus dibidang elektronika dalam mempraktekkannya, paling tidak anda mengerti apa itu listrik, artinya anda harus hati-hati karena yang namanya listrik itu tidak terlihat tapi dapat dirasakan.
Komponen bagian dalam monitor identik dengan yang namanya “high voltage”, memang benar… karena didalam tabung monitor terdapat tegangan ribuan volt, kok bisa? Padahal tegangan listrik dirumah-rumah hanya 220 VAC, ini disebabkan karena adanya rangkaian yg berfungsi menaikkan tegangan, disini penulis tidak membahas bagaimana cara menaikkan tegangannya tapi lebih kepada praktisnya saja.
Untuk pengenalan, di dalam monitor ada sebuah komponen yg namanya “fly-back”, disinilah tegangan tinggi tersebut dikeluarkan menuju tabung monitor, bentuk komponennya bisa anda lihat pada gambar di bawah ini.
Tips yang akan saya sampaikan yaitu; mengatasi monitor CRT yang tampilannya buram, terlalu cerah dan kurang cerah. Tampilan gambar di layar monitor pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa komponen dan rangkaian, diantaranya; RGB, fly-back, choke, degauss dan lain lain. Tapi tips yang saya sampaikan hanya mengenai Fly-back, mengingat tips ini bersifat urgent.
Langkah pertama ialah mempersiapkan alat penunjang praktek, diantaranya; obeng + dan -, testpen dan kuas (jika diperlukan untuk membersihkan jeroan monitor).
Balik posisi monitor untuk membuka body monitor dengan melepas semua mur, gambar bisa dilihat di bawah (bila anda tergolong anak yg rajin bisa sambil dibersihkan jeroan monitor dengan kuas).
Hal yg perlu anda waspadai dan berusaha untuk tidak menyentuhnya ialah kabel dari fly-back yg menjulur ke arah tabung monitor (baik keadaan monitor off apalagi sedang on), gambarnya bisa anda lihat di bawah.
Fly-back memiliki 2 buah trimpot / variable Resistor (bentuknya seperti putaran pengatur volume audio) untuk 15” kebawah, dan 3 buah trimpot untuk 17” keatas. Diantaranya; focus dan screen (berlaku juga untuk 3 trimpot).
Trimpot dengan nama focus diadjust (diatur dengan diputar) untuk mendapatkan gambar yang jelas, sedangkan trimpot dengan nama screen diadjust untuk mengatur terang-gelap tampilan pada layar monitor, gambar bisa dilihat di bawah.
Ketika melakukan adjust trimpot focus dan screen pada fly-back, monitor harus dalam keadaan on untuk melihat langsung perubahan gambar.
Demikian kira kira tulisan dari mas Dian sahid, namun kalau boleh saya tambahkan pada saat kita melakukan pengaturan flyback tentu saja monitor harus dalam keadaan on tapi akan lebih baik dan lebih teliti lagi jika kita melakukannya ketika Kabel koneksi VGA sudah dikoneksikan ke PC sehingga perubahan gambar bisa dilihat lebih jelas.
Apalagi untuk monitor monitor jadul ( jaman dulu ) walaupun kita sudah menyalakan tombol power monitor biasanya tidak akan ada gambar sama sekali jika kita belum mengkoneksikan kabel data, Untuk monitor yang baru biasanya suka ada peringatan “check data cable” dilayar monitor. Jadi sebelum rekan menyetting Trimpot Flyback pastikan dulu Kabel VGA sudah dikoneksikan.
Sedikit juga trik dari saya, seperti yang kita ketahui sedikit putaran saja pada Trimpot Flyback akan sangat berpengaruh ke gambar yang dihasilkan. Oleh karena itu jika monitor dibawa perjalanan atau sering pindah tempat sedikitnya akan merubah settingan Flyback. Kita bisa mengakalinya dengan cara menggunakan lem silicon pada trimpot sehingga settingannya tidak berubah. Tentu saja sebelum anda memberi Lem silicon tersebut ( ada juga yang menyebutnya lem lilin ) anda harus menyetting dahulu Trimpot Screen dan Focusnya.
Kumpulan skema TV
sumber:http://caraservistv.blogspot.com
Skema TV – Monitor – Plasma – LCD
Skema Samsung TV CS-15K5 Q | Skema Samsung Monitor 151b Skema LG Monitor 1919S-BFQ Skema LG Monitor 1917TM-BNN Skema LG Monitor 1917S-SNN Skema LG Monitor L1980 1780QPN Skema LG Plasma 32PC51 Skema Samsung Plasma PS-42D4SR Skema Panasonic TV tc-29v50r Skema Panasonic TV tc-m29w Skema Panasonic TV 29FJ 20C Skema Panasonic TV tc-m19w Skema LG Monitor service | Skema Akira TV ct1410 Skema Konka TV TV-U29AXT Skema Konka TV KPO1507AST-TS3 Skema Konka TV TV-3466TX Skema Konka TV TV-KP2107AST1 Skema Konka TV TV-KP1507AST1 Skema Konka TV TV-F2109C Skema Konka TV TV-2966 Skema Konka TV TV-2107-AST Skema Konka TV TV- K2598U Skema LG LCD TV 42LC2R Skema LG LCD TV 32LP1D Skema LG LCD TV 32LC2DB Skema LG LCD TV 32LC2D Skema Philips Monitor 105g7 |
Flyback Transformer Data Pin
.
154-064P
154-177B
FCK-14B047
C _ 180v _ B+ _ Gnd _ 16v _ 24v _ 40v _ Abl _ Heater _ Afc
F 0101KM-SA
F 0141 PE-M
C _ B+ _ Gnd _ 24v _ 16v _ Afc _ 180v _ Gnd _ Heater _ Abl
K 148 TC
C – 180v _ B+ – Gnd _ Afc _ 16v _ Abl _ Heater _ Nc _ Nc
FCG 2045 BL
Afc – 16,5v _ Heater _ Boost-up _ B+83v _ Gnd _ Nc _ C _ Abl _ 175v _ 24v
FSA 16012M
DCF 2077A
DCF 1577
FSA 16012M
C – B+ – Afc _ Boost-up _ 16,5 _ Abl _ 25v _ Gnd _ 185v _Heater
JF 0501-1206
C _ B+ _ 180v _ 16v _ 25v _ Heater _ Gnd _ Abl _ Afc _ Nc
JF0601-19577 (polytron)
C_B+_gnd_200v_nc_Ht_nc_abl_+12_-12
FCK 14A006
FCM 2015HE
FCM 14A032
C _ B+ _ Abl _ 24v _ Heater _ 16v _ 180v _ Gnd _ Nc _ Abl
FCM-20B061N (polytron)
c_B+_gnd_185_nc_Ht_Nc_abl_+12_-12
FUY-20C009 (akari)
C_180_B+_gnd_nc_24_nc_abl_Ht_afc
BSC 65A
C _ B+ _ 190v _ Gnd _ Nc _ Nc _ 14,5v _ Abl _ Heater _ Afc
154 – 132A
154 – 132C
C _ 40v _ 16,5 _ Heater _ Gnd _ B+ _ 180v _ Gnd _ Abl _40v
FCK 1411 L 01
FCM 14A025
C _ Boost-up _ Abl _ B+ _ Gnd _ 180v _ 24V _ Heater _ Afc _ 16,5v
154 189H
154 277C
FCM 20B027
C _ B+ _ 180v _ 16v _ 24v _ Heater _ Gnd _ Abl _ Afc _ Nc
MC – FBC-015
LCE CF0854
C _ B+ _ Gnd _ Afc _ 185 _ Heater _ 25 _ 15 _ Gnd _ Abl
FSV – 20A001
FCK – 14A033
FSV – 14A001
C _ B+125v _ Abl _ Nc _ Gnd _ 185 _ 46 _ Heater _ Nc _ 16,5
FTK-14A004P (samsung)
C_B+125v_ABL_ Nc_ Gnd_ 180v_24v_Ht_afc_16,5
8-598-858–00
8-598-811
C _ B+135v _ 200v _ Heater _ Gnd _ -16,5(vertkl) _ Gnd(vertkl) _ +16,5(vertkl) _ Nc _ Abl
TFB 4125 DY (thosiba)
TFB 4125 HY
C _ B+ _ 180 _ Gnd _ Nc _ 26v _ 12v _ Abl _ Heater _ Afc
BSC 22-01-06
BSC 25-48
BSC 25-4803
BSC 24-01N362
C _ B+ _ Nc _ afc _ gnd _ Heater _abl _ nc
BSC 24-01N4014K
BSC 25-T1010A
BSC 25-09N21A
BSC 25-05N2110A
BSC 25-09N20E
Tep _ C _ Tep _ B+ _ Tep _ Tep _ gnd _ Heater _ abl _ 180v
DCF 2217J
C _ B+ _ afc _ boost-up _ 16,5 _ 24 _ abl _ gnd _ 200v _ heater
CTV Polytron di daerahku populasinya cukup banyak,disebabkan karena kualitas audionya cocok dengan karakter masyarakat kita yaitu bass ,treble, dan power audionya yang mantap ,Polytron memang jago dalam hal memenuhi keinginan penggunanya , disaat calon pembeli menginginkan kualitas suara yang besar ,polytron mempersembahkan produk unggulan dengan kelebihan di tata suara nya ,itu adalah salah satu kelebihan yang dimiliki oleh brand nasional ,dan tidak dipunyai oleh brand kompetitornya .mungkin karena produk lokal jadi lebih paham dengan karakter dan yang diinginkan oleh customernya .
Salah satu type yang banyak dipakai adalah type Xcel , Jadi karena populasinya lumayan banyak tentunya yang rusak juga lumayan banyak .
Pollytron model ini menggunakan rangkaian switching regulator standar polytron ,seperti generasi terdahulu ,namun sudah banyak revisi di semua komponen yang sering mengalami kerusakan ,seperti elco 10uf63 ,pada model ini jarang ditemui kerusakan , perbedaan yang mencolok model ini adalah menggunakan IC chroma STV 2238H jadi polytron ini sudah menggunakan IC SMD ( Surface mount device) atau yang lebih akrab IC laba Laba . Untuk IC programnya juga masih menggunakan yang biasa (DIP) .
Kerusakan yang pernah saya alami adalah
- TV tdk mau start atau osc horizontal tidak mau bekerja
- TV nyala normal namun warna tdk normal ,dan gambar nya ada bayangan kearah kiri .
Pada awalnya saya mengira kerusakan ada di IC SMD nya ,namun setelah di teliti lebih cermat ternyata untuk problem tidak mau start atau fbt tidak mau nyembur adalah resistor bias untuk basis transistor horz drive molor atau open .(R430)
ini adalah contoh dari resistor yang saya maksud( resistor yang diberi warna kuning)nilainya adalah 4,7k R430
Untuk kerusakan horz osc tidak bekerja ada baiknya sebelum mengganti ic STV ,lebih dahulu periksa resistor R340 nilainya 4,7k .Normalnya tegangan di H out adalah pin 63 adalah 0.6 v ,jika terjadi di pin 63 tegangan 0 volt patut dicurigai resistornya open atau molor .
Untuk kerusakan namun warna tdk normal ,dan gambar nya ada bayangan ke arah kiri . kerusakannya ada di diode in 4148 seperti dalam gambar dikasih highlight warna kuning ,tegangan di pin 64 adalah normalnya 0.6 V ,
IC ini menggunakan sistem proteksi di kaki 61 (BCL/SAF) rangakaian BCL(beam current limiter) atau pembatas arus anoda adalah terhubung ke kaki ABL FBT ,jika ABL drop atau negatif maka kaki 61 akan drop dan akan menyebabkan HORZ OSC berhenti .jadi posisis nya STBy .Untuk menonaktifkan sementara rangkaian protecknya adalah dengan melepas Jumper (J345),tapi ingat kalau unitnya sudah OK ,jumper harus dipasang lagi.
Dibawah ini adalah data tegangan dikaki IC STV pada saat menyala normal
KAKI | FUNGSI | TEGANGAN |
64 | LFB/SSC | 0.6 VOLT |
63 | H.OUT | 0.6 VOLT |
61 | BCL/SAF | 5 VOLT |
2 | SCL | 2,5 VOLT |
3 | SDA | 2,5 VOLT |
Tidak lupa setting option untuk CTV POLYTRON Xcel model TZ52H85 adalah seperti tabel dibawah ini :
OPTION 0 | 1 | 0 | 1 | 1 | 1 | 0 | 1 | 1 |
OPTION 1 | 1 | 1 | 0 | 0 | 1 | 1 | 1 | 0 |
OPTION 2 | 1 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | 1 |
OPTION 3 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | 1 | 0 | 1 DOWNLOAD SCHEMATIC. Silahkan pilih file yang akan didownload , semoga bermanfaat : Skema TV Samsung,skema TV LG,skema TV SONY,skema TV Polytron,Skema TV Sharp,Skema Tv China,Skema TV changhong,Skema TV Toshiba,Skema TV China Tidak Menemukan Skema TV yang anda cari, silahkan cari di Google Pencarian yang lebih lengkap :
Spesifikasi Komponen Software / Kode |
18W Audio amplifier
25W MOSFET amplifier
Headphone amplifier
Portable headphone amplifier
2W amplifier
4W amplifier
8 watt audio amp
20W Amplifier
50W Amplifier
100W RMS Amplifier
2-Channel Power Amplifier
25W MOSFET audio amplifier
50W audio amplifier using ICL8063
Amplified ear for surveillance
20dB VHF Amplifier
30 watt FM linear amplifier
Linear FM 50 watt amplifier with BLY90
60W RF linear amplifier using IRF840
Push-Pull Class A Amp using type 5687 dual triodes
Push-Pull Class A 2A3 Stereo Amp
Single Ended Class A2 SV811-10 Stereo Amp
Audio amplifier output relay delay
Spatial Distortion Reduction Headphone Amp
HeadBanger Headphone Amp
2W Amplifier
TDA2030 8 Watt amplifier
Headphone monitor amp
50W audio power amplifier
Bi-Directional 2.4 GHz One Watt Amplifier
Bi-Directional 900Mhz One Watt Amplifier
20 Watt GaAaFET Power on 2.3 GHz
1Watt 2.3 GHz RF Amplifier Using a MRF2001
2.3 GHz Power Amplifiers
2304 and 3456 MHz Power Amplifiers
High quality exponential VCA
16 Watt amplifier
8 Watt amplifier
Power amp schematic (PDF)
20 Watt Class-A Power Amplifier
El-Cheapo -A Really Simple Power Amplifier
Single Chip 50 Watt / 8 Ohm Power Amplifier
Hi-Fi Headphone Amplifier
100W Guitar Amplifier
Death of Zen (DoZ) – A New Class-A Power Amp
Soft-Start Circuit For Power Amps
Thermo-Fan To Keep Your Amp Cool
Audio Amp Output Power Limiter
55W (Originally 75W) Power Amplifier
300W Subwoofer Power Amplifier
20 Watt / Channel Stereo Power Amplifier
Mini bench amplifier (LM386)
12 Watt Valve Guitar Amp
Power Amplifier
= Indra =
menyediakan pesanan power amplifier rakitan.
CP : 0817 999 1593 ( wilayah, Jakarta / Tangerang )
OCL 2 x 75 watt s.d 2 x 250 watt
Open Air 2 x 200 s.d 2 x 800 watt
Scorpion 2 x 200 s.d 2 x 400 watt
Blazer 2 x 400, 2 x 600, dan 2 x 800 watt
Power class A, 2 x 30 s.d 2 x 65 watt
Power Amplifier :
8 watt mono, TDA 2003
10 watt stereo, TDA 2004
20 watt stereo, TDA 2005
14 watt mono, TDA 2030,
32 watt mono, TDA 2050
STK dengan watt menyesuaikan.
preamp menggunakan :
IC :
JRC4558
NE5534 / NE5532
TL071 / TL072 / TL074
Transistor Audio yang digunakan:
2SA561 - 2SA564
2SA733
2SC945
2SC1815
SK30ATM
BC546 / BC547 / BC548
TIP31
TIP32
TIP41
TIP42
2SB507
2SD313
BD139
BD140
2SC1061
2SA671
MJE340
MJE350
SA968
SGST / ST :
2N3055
MJ2955
TIP2955
TIP3055
sanken :
2SA1216
2SC2922
2SA1295
2SC3264
mexico :
15001 - 15002
15003 -15004
15024 - 15025
Rakitan pertamaku LM1875 dan LM3886
Setelah bereksperimen dgn LM 1875 untuk Power Amplifier, skr saya coba dengan LM 3886. Mencari IC ini di depok sungguh luar biasa susahnya, setelah tanya sana sini surfing di google akhirnya saya temukan juga orang yang menjual paket Lm3886 beserta PCBnya di kota legenda cibubur.
Sebetulnya untuk pemula IC ini terbilang mahal, untuk sepasang IC plus PCB mono dikasi harga Rp 90.000, murah seh ya …. Untuk komponen saya pake yang biasa aja dulu, karena misi saya hanya ingin rakitan ini mengeluarkan suara dulu sisanya nanti belakangan …..
Sebelumnya saya juga sdh membuat PCB sendiri dengan mencontek layout PCB yang banyak bertebaran di internet, tp susah ngecocokin dengan kaki IC, apalagi ICnya belum punya lagi …. beberapa teman menganjurkan untuk menggunakan diptrace tp tetap aja saya ngga bisa, nyari tutorialnya aja sampe sekarang belum ketemu neh ….
Gbr diatas adalah rangkaian power LM1875 yg berhasil sy rakit sbg pemula dengan memanfaatkan casing & trafo donat power bekas ampli yang sdh rusak.
Suara yang dikeluarkan oleh rangkaian ini ….. mantaps …. itu baru pake komponen yang biasa, gimana kalo pake komponen yg rada mahalan dikit? ngaruh ngga ya …?
Hmmmmmm ………