Senin, 26 Juli 2010

TV POLYTRON MX51323 dan MX 20323

Selasa, 22 Desember 2009 |
  tv Polytron dengan type MX51323 dan MX20323,.Untuk type MX51323 mengalami kerusakan mati total dengan kondisi hanya bagian audio saja yang mendesah,gambar nggak muncul,dan lampu led waktu pertama di nyalakan sangat redup sekali,tapi bila dibiarkan dalam kondisi ON terus selang beberapa puluh menit baru bisa nyala sendiri,sedangkan untuk type MX20323 mengalami kerusakan gambar dan suara normal,tapi selang beberapa puluh menit di nyalakan gambar tiba-tiba hilang seperti kehilangan sinyal dari antenanya(noise semut) dan sesekali kehilangan H.HOLD,tombol panel dan remote pun kehilangan fungsinya alias tak merespon sama sekali.Kerusakan di kedua tv ini berbeda tapi sumber kerusakan adalah sama,untuk type MX51323 diode D522=IN4002 pada bagian regulator 14v dalam keadaan mati,sedangkan type MX20323 D522=IN4002 dalam keadaan setengah short/bocor,setelah penggantian diode tersebut kedua tv pun bisa normal kembali,jangan lupa solder ulang dan reboisasi elco di area ini bagi saya wajib di lakukan hehehehe......OKE SUKSES BUAT SEMUA.

TV Sharp Wonder Gambar Redup

  tv Sharp type 20W200 dengan kerusakan mati total (LED tidak menyala).setelah di lakukan pemeriksaan saya dapati fuse putus dan STR F6654 nya short,dan 2 buah resistor R725 = 560K dan R723 = 680K dalam keadaan melar nilainya.Setelah pergantian 4 komponen tersebut,tv pun saya coba nyalakan dan Mak ByAAAk….tv hidup kembali . Setelah tv hidup muncul masalah baru yaitu gambar yang di hasilkan kurang kontras (redup sekali),dan juga gambar akan goyang jika volume tv di tambah sedikit,lebar gambar pun kurang penuh sisi kanan kirinya,hmmmmm…..apanya lagi nih? Kemudian saya lakukan pemeriksaan pada semua tegangan diantaranya : - tegangan B+ yang seharusnya sekitar 115V turun menjadi 102V - tegangan 16V dari FBT turun tinggal 12V - tegangan 8V turun jadi 6,5V - dan tegangan 5V turun menjadi 4,3V Kemudian saya lakukan pemeriksaan di semua bagian output regulatornya,saya cek 1 per 1 elco dan zener diode pada bagian tersebut tidak ada satu pun yang bermasalah,kemudian pengecekan saya kembalikan lagi ke bagian regulator acmaticnya ,saya telateni lagi 1 per 1 komponen yang mencurigakan dan akhirnya saya dapati sebuah diode yang short yaitu D705 = K6 17 (tertulis di bodynya) dalam keadaan konek alias short,setelah saya ganti diode tersebut dengan yang masih normal tv pun saya coba nyalakan lagi dan Alhamdulillah gambarnya pun normal kembali,kontras gambar pun maksimal dan gambar pun tidak goyang-goyang lagi jika volume tv di tambah,dan yang pasti semua tegangan lancer terkendali hehehehehe……..SUKSES BUAT SEMUA!!!!!!!!!!

Mengetahui Kerusakan Pada Flyback Transformer

BUAT PARA PEMULA! Berikut beberapa cara untuk mengetahui kerusakan pada sebuah FBT/flyback transformer: 1.Bisa di lihat dari fisiknya biasanya ditandai dengan menggembungnya di beberapa permukaan bodinya,retak,ataupun jebol dengan di barengi bau benda terbakar yang sangat menusuk hidung. 2.Dengan mengukur resistansi antar kaki-kakinya,lepas dahulu FBT dari mainboard.Gunakan multitester digital/jarum,selektor switch pada posisi OHM kisaran 2000K,probe hitam tempelkan pada GND FBT,probe merah tempelkan pada COLECTOR/H.OUT,B+,180V,dan ABL FBT secara bergantian,bila display tester tetap menunjukan angka 1 atau jarum tidak bergerak sama sekali berarti FBT dalam keadaan baik,sebaliknya bila display tester menunjukan angka 000 atau jarum menyimpang walau sedikit berarti FBT dalam keadaan Short/rusak. 3.Bisa di tes dari reaksinya dalam rangkaian,hidupkan tv beberapa saat kemudian pegang heatsink TR Horizontal,bila sangat panas sekali/abnormal,bisa dipastikan FBT telah rusak,walau kadang-kadang penyebabnya bukan dari FBT itu sendiri. Demikianlah beberapa ulasan dari saya,bagi rekan-rekan yang sudah profesional bisa menambahkan ulasannya di kolom komentar he he he.....sukses buat anda semua

Short pin ABL dengan GND Di Postkan oleh Aisy | Kamis, 19 Februari 2009 | Kategory: Tv Repair-LG/GOLDSTAR Hati-hati bila anda mendapat tv GOLDSTAR dengan kerusakan mati total/standby,ini saya alami ketika sedang mereparasi tv GOLDSTAR type CA20D22,milik Bpk.Budi,Purwodadi,kec.Barat Magetan. Setelah mendapat penjelasan cukup awal kerusakan dari yang punya tv,segera saja aku operasi itu tv,aku periksa di bagian regulator tegangannya semua baik-baik saja,lalu aku lanjutkan ke bagian B+,disini C815=10uf/100V,C814=220uf/160V,C407=4,7uf/160V dan C827=100uf/160V menggembung,lalu aku ganti semua dengan yang baru dan tentunya yang berkualitas,biar awet. Pemeriksaan aku lanjutkan ke bagian Horizontal,disini aku dapati Q402=D2499nya short dan C408=10uf/100v menggembung,lalu aku ganti semua dengan yang baru juga,kemudian aku cek resistansi antara GND dengan pin H.Out FBT 154-177B dengan multi tester digital dan menunjukkan resistansi yang terus meningkat yang berarti rangkaian B+ dan Horizontal sudah normal.Tanpa pikir panjang segera aku tes tv tersebut dan mak NYUUUUUUSSSSSSS.........keluk keluk kebul kebul keluar asap dari samping FBTnya,lho......lho......lho.....lho......la kok ngene dadine..... Kemudian aku cari komponen yang terbakar tadi dan ternyata R424=10Kohm terbakar,Resistor ini menghubungkan antara sirkuit ABL dan B+,lalu aku ganti dengan yang baru.Terbakarnya R424=10kohm tadi ternyata juga membuat Q402=D2499 mati lagi,ganti lagiiiiii.....!Setelah semua beres aku coba tes lagi MAK.....NYUUUUUSSSS..............!!!!!!!!keluk keluk kebul kebul,eeee....ladalahh....la kok isik podo ae ki piyeeeee.......aku cek lagi dan R424=10kohm dan Q402=D2499 mati lagi,ganti lagiiiii.....!kemudian pmeriksaan aku alihkan ke bagian ABL,dan ternyata C422=47n/250Vnya short,segera aku ganti dengan yang baru beserta dengan yang terbakar lagi tadi,kemudian aku coba tes lagi dan MAK.....NYUSSSSS.......!!!!!!!!Keluk keluk kebul kebul HAAAAAAA.......isih PANCEEEETTTT.......!Wiuuuh.....kucoba istirahat sambil berangan-angan apa ya sebenarnya BIANG dari semua ini,lalu aku lanjutkan dengan mengecek FBTnya yaitu pin GND dan pin ABL dan Ya ALLOH YA ROBBI.....ternyata short,segera aku ganti FBT,R424,C422,dan Q402=D2499 dengan yang baru semua,dan kucoba tes one more time,Bismillah...IIIYYEEEESSSSSSS....berhasil,tv langsung nyala dengan normalnya dan awet sampei sekarang,memang benar kata pepatah"Guru yang paling berharga adalah Pengalaman".Terima Kasih dan Salam Sukses buat anda semua.

Short pin ABL dengan GND

Hati-hati bila anda mendapat tv GOLDSTAR dengan kerusakan mati total/standby,ini saya alami ketika sedang mereparasi tv GOLDSTAR type CA20D22,Setelah mendapat penjelasan cukup awal kerusakan dari yang punya tv,segera saja aku operasi itu tv,aku periksa di bagian regulator tegangannya semua baik-baik saja,lalu aku lanjutkan ke bagian B+,disini C815=10uf/100V,C814=220uf/160V,C407=4,7uf/160V dan C827=100uf/160V menggembung,lalu aku ganti semua dengan yang baru dan tentunya yang berkualitas,biar awet. Pemeriksaan aku lanjutkan ke bagian Horizontal,disini aku dapati Q402=D2499nya short dan C408=10uf/100v menggembung,lalu aku ganti semua dengan yang baru juga,kemudian aku cek resistansi antara GND dengan pin H.Out FBT 154-177B dengan multi tester digital dan menunjukkan resistansi yang terus meningkat yang berarti rangkaian B+ dan Horizontal sudah normal.Tanpa pikir panjang segera aku tes tv tersebut dan mak NYUUUUUUSSSSSSS.........keluk keluk kebul kebul keluar asap dari samping FBTnya,lho......lho......lho.....lho......la kok ngene dadine..... Kemudian aku cari komponen yang terbakar tadi dan ternyata R424=10Kohm terbakar,Resistor ini menghubungkan antara sirkuit ABL dan B+,lalu aku ganti dengan yang baru.Terbakarnya R424=10kohm tadi ternyata juga membuat Q402=D2499 mati lagi,ganti lagiiiiii.....!Setelah semua beres aku coba tes lagi MAK.....NYUUUUUSSSS..............!!!!!!!!keluk keluk kebul kebul,eeee....ladalahh....la kok isik podo ae ki piyeeeee.......aku cek lagi dan R424=10kohm dan Q402=D2499 mati lagi,ganti lagiiiii.....!kemudian pmeriksaan aku alihkan ke bagian ABL,dan ternyata C422=47n/250Vnya short,segera aku ganti dengan yang baru beserta dengan yang terbakar lagi tadi,kemudian aku coba tes lagi dan MAK.....NYUSSSSS.......!!!!!!!!Keluk keluk kebul kebul HAAAAAAA.......isih PANCEEEETTTT.......!Wiuuuh.....kucoba istirahat sambil berangan-angan apa ya sebenarnya BIANG dari semua ini,lalu aku lanjutkan dengan mengecek FBTnya yaitu pin GND dan pin ABL dan Ya ALLOH YA ROBBI.....ternyata short,segera aku ganti FBT,R424,C422,dan Q402=D2499 dengan yang baru semua,dan kucoba tes one more time,Bismillah...IIIYYEEEESSSSSSS....berhasil,tv langsung nyala dengan normalnya dan awet sampei sekarang,memang benar kata pepatah"Guru yang paling berharga adalah Pengalaman".Terima Kasih dan Salam Sukses buat anda semua.

Monitor LG 505

monitor ini di beli baru 4 bulan lalu,waktu dipake tiba-tiba mati dengan led indikator berkedip-kedip hijau.Langkah pertama saya solder ulang di semua bagian,mengingat monitor ini monitor yang masih baru,kali aja karena kondisi solderan yang buruk hingga mempengaruhi kinerja monitor tersebut,setelah selesai menyolder ulang monitor saya coba nyalakan EEEEEEEEE.........masih tetep!Oke kalau begitu lanjutkan ke langkah berikutnya,saya cek bagian B+ aman-aman saja,lalu ke bagian horizontal dan flyback,ternyata pada bagian ini komponen TR J6810A short,kemudian aku cek komponen IRF630 yang jumlahnya 4 buah di sekitar flyback,semuanya juga baik-baik saja.Setelah penggantian TR J6810A monitor saya coba nyalakan lagi dan MAK BYAAAXXX.....monitor langsung nyala TAPI cuma garis horizontal tok ditengah-tengah layar,pengecekan berlanjut ke bagian vertical amp,ternyata IC TDA4867j juga mengalami kerusakan,langsung saja aku ganti dengan yang baru dan coba lagiiiii.....dan MAK BYARRRR sang LG pun bisa diajak bekerja lagi,terima kasih,semoga bermanfaat dan sukses selalu.

Monitor Hp CompaQ s5500 Mati Total

,di awali dengan gejala gambar menyempit di bagian atas dan bawah layar,kadang-kadang mati sendiri tapi kalau udah di GAMPAR bodinya baru bisa hidup,tapi sekarang sudah benar-benar mati total.,monitor saya cek sebentar,memang benar monitor ini mati total,walaupun switch power ditekan berulang-ulang juga tetep tak mau hidup,lampu indikatornya pun tidak menyala.Monitor ini merk Hp CompaQ s5500 box warna silver.Segera aku bongkar itu monitor,dan aku cek pada bagian regulator ACmaticnya,terlihat ada R yang terbakar disana yaitu R937 senilai 100ohm,R938=22R juga sedikit hangus,ZD913=20V pun short,D913=IN4148 juga short,IC901=UC3842AM retak dan Q901=7N60B pecah,wadoh wadoh wadoh.....saya berpikir mungkin ni monitor ngambek ma orang-orang di kantor karena sering di GAMPARin bila sedang rewel he he he........Setelah komponen yang error tadi dah aku ganti semua dengan yang baru,pekerjaan selanjutnya yaitu menyolder ulang di semua bagian,mengingat bahwa biasanya sebuah monitor hampir 24jam nonstop dalam keadaan aktif,sehingga panas yang ditimbulkannya membuat kualitas solderan menurun,retak-retak dan pecah menjadi ciri utama bila mendapat panas yang berlebihan.Setelah selesai menyolder ulang,monitor pun siap untuk di tes hasilnya dan MAK CRRAAAAXXXX....monitor pun langsung berfungsi seperti sedia kala dan tentunya hari-hari sang monitor selanjutnya pun tidak akan ada lagi yang namanya GAMPAR kanan GAMPAR kiri he he he he.......terima kasih,semoga bermanfaat dan sukses buat anda sekeluarga

Monitor GTC ultimate VA-770KT mati standby Di Postkan oleh Aisy | Senin, 20 April 2009 | Kategory: Monitor Repair-GTC Siang ini kedatangan monitor komputer dari salah satu warnet di PPU Maospati,Magetan.Dengan kondisi kerusakan monitor tidak mau hidup/start meskipun tombol power di tekan berulang-ulang,jadi hanya lampu led indikatornya saja yang menyala.Semua tegangan pada monitor ini normal,kecuali tegangan 6,3V ada sedikit masalah,setelah saya periksa ternyata Q605=D1616 short,TR ini menyuplai tegangan 5V untuk micro control dan penguat videonya.Setelah Q605 saya ganti dengan yang baru,lalu saya coba nyalakan monitornya untuk melihat reaksi selanjutnya,monitor tetep tidak mau hidup/start hanya saja kali ini lampu led indikatornya berkedip-kedip,hmmm...... apanya lagi nih(gumamku),kemudian penulusuran saya lanjutkan untuk mencari penyebab shortnya Q605=D1616 tersebut.Ternyata penyebabnya terletak pada IC 801=LM1246AAC,IC ini terletak pada pcb soket CRT,setelah penggantian IC tersebut kembali monitor coba saya nyalakan untuk melihat responnya dan YESSS .....ALHAMDULILLAH ya ALLAH monitor tersebut kini sehat kembali,dan sang pelanggan warnet pun kini sudah nggak lagi berlama-lama untuk mengantri,selama berinternet ria pelanggan,sukses selalu buat anda semua

Monitor GTC ultimate VA-770KT mati standby

.Dengan kondisi kerusakan monitor tidak mau hidup/start meskipun tombol power di tekan berulang-ulang,jadi hanya lampu led indikatornya saja yang menyala.Semua tegangan pada monitor ini normal,kecuali tegangan 6,3V ada sedikit masalah,setelah saya periksa ternyata Q605=D1616 short,TR ini menyuplai tegangan 5V untuk micro control dan penguat videonya.Setelah Q605 saya ganti dengan yang baru,lalu saya coba nyalakan monitornya untuk melihat reaksi selanjutnya,monitor tetep tidak mau hidup/start hanya saja kali ini lampu led indikatornya berkedip-kedip,hmmm...... apanya lagi nih(gumamku),kemudian penulusuran saya lanjutkan untuk mencari penyebab shortnya Q605=D1616 tersebut.Ternyata penyebabnya terletak pada IC 801=LM1246AAC,IC ini terletak pada pcb soket CRT,setelah penggantian IC tersebut kembali monitor coba saya nyalakan untuk melihat responnya dan YESSS .....ALHAMDULILLAH ya ALLAH monitor tersebut kini sehat kembali,

TIP'S MENGGUNAKAN CRT MONITOR UNTUK TV Tip's tentang Cara merubah konfigurasi dari CRT yoke monitor agar dapat di gunakan bersama dengan mesin pesawat TV.Mengapa harus di rubah dahulu? karena nilai resistansi yoke horisontal monitor adalah sangat rendah( mulai 0,2 ohm - 0,6 ohm ) terhadap nilai yang boleh di bebankan kepada sebuah rangkaian defleksi horisontal sebuah pesawat TV ( 0,6 ohm - 1,8 ohm ).Akibatnya beban Transistor Horisontal adalah menjadi amat berat hingga dapat menyebabkan kerusakan secara langsung. Kali ini saya mencoba memberikan sedikit informasi tentang bagaimana cara merubahnya. Yang perlu anda persiapkan adalah : 1. CRT monitor lengkap dengan yoke 2. Modul mesin pesawat TV yg mempunyai fasilitas pinchussion atau untuk model 21" lebih. 3. Trafo yoke "wansonic" ( untuk yoke monitor SVGA atau monitor Flat ) 4. Electronic tool ( solder,timah dll). Pertama yang perlu anda kerjakan adalah,memperhatikan susunan perkabelan dari bagian horisontal yoke,biasanya ada rangkaian tambahan di bagian yoke monitor ( rangkaian konvergensi dynamic dan rangkaian pincushion ) .Rubah susunan bagian horisontal ini yang awalnya di susun secara pararel menjadi susunan seri.Dengan cara lepaskan semua titik sambung pada masing-masing terminal horisontal yoke ( bagian vertikal tak perlu di rubah ).Buang / putuskan semua perkabelan dari rangkaian tambahan (pincushion) tersebut,ambil ujung-ujung kabel spool inti dari gulungan horisontalDan anda akan mendapatkan empat buah ujung line/kabel dari bagian horisontal ini,dua dikiri dan dua dikanan.Ukur dengan avo meter untuk menandakan masing masing gulungan (gulungan A dan gulungan B ).Sambungkan salah satu ujung dari gulungan A sebelah kiri ke ujung dari gulungan B sebelah kanan.Dan sisa dari dua ujung yang tidak disambung adalah titik untuk terminal yang akan kita gunakan selanjutnya.Proses pertama selesai,berikutnya segera anda ukur nilai resistansi dari horisontal yoke yg telah kita rubah ini,apakah sudah cukup sampai kisaran antara 0,6 - 1,8 ohm dengan avo meter presisi ( akurat;disarankan dengan AVO meter digital ) .jika sudah cukup ,perangakat CRT siap di gunakan. Beberapa syarat yg perlu anda perhatikan adalah : Jangan sekali-kali merubah apalagi mencabut komponen gelang static konvergensi di leher CRT,karena jika telah berubah anda mungkin perlu seharian bahkan lebih untuk menyetel ulang posisi yang telah diset di pabrik ini.setelan ini amat kritis untuk crt monitor dikarenakan jumlah pixelnya yang lebih banyak dari crt TV,dan karena alasan itulah saya menganjurkan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai fasilitas pengaturan pinchussion/ taraf kelengkungan sisi gambar. (cirinya :terdapat dua buah trimpot manual di dekat IC vertikal mesin TV ). Apabila ukuran resistansi dari horisontal yoke ini masih terlalu rendah ( pada yoke monitor SVGA atau yoke monitor 17" keatas atau juga yoke monitor Flat).Kita perlu menggunakan komponen tambahan ,yaitu trafo yoke Wansonic (khusus di buat oleh pabrikan wansonic untuk di gunakan oleh para pembuat pesawat TV rakitan ).trafo ini banyak di jumpai dipasaran bersama dengan mesin tv keluaran wansonic. Cara menggunakan trafo wansonic adalah sebagai berikut : 1.Hubungkan kabel biru dari mesin TV ke kaki nomor1 trafo juga langsung menuju ke salah satu terminal horisontal yoke. 2. Hubungkan kabel merah dari mesin TV menuju titik terakhir (pin6 atau7) dari kaki trafo. 3.Hubungkan kabel merah dari yoke ke salah satu pin di trafo wansonic ( pin4,5,6,7 ) untuk menyesuaikan lebar gambar. Informasi tambahan; Disarankan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai Fasilitas pengatur pincushion agar linearitas di kiri-kanan dan atas bawah bisa diatur sebaik mungkin. Selamat mencoba dan semoga berhasil.TIP'S MENGGUNAKAN CRT MONITOR UNTUK TV Tip's tentang Cara merubah konfigurasi dari CRT yoke monitor agar dapat di gunakan bersama dengan mesin pesawat TV.Mengapa harus di rubah dahulu? karena nilai resistansi yoke horisontal monitor adalah sangat rendah( mulai 0,2 ohm - 0,6 ohm ) terhadap nilai yang boleh di bebankan kepada sebuah rangkaian defleksi horisontal sebuah pesawat TV ( 0,6 ohm - 1,8 ohm ).Akibatnya beban Transistor Horisontal adalah menjadi amat berat hingga dapat menyebabkan kerusakan secara langsung. Kali ini saya mencoba memberikan sedikit informasi tentang bagaimana cara merubahnya. Yang perlu anda persiapkan adalah : 1. CRT monitor lengkap dengan yoke 2. Modul mesin pesawat TV yg mempunyai fasilitas pinchussion atau untuk model 21" lebih. 3. Trafo yoke "wansonic" ( untuk yoke monitor SVGA atau monitor Flat ) 4. Electronic tool ( solder,timah dll). Pertama yang perlu anda kerjakan adalah,memperhatikan susunan perkabelan dari bagian horisontal yoke,biasanya ada rangkaian tambahan di bagian yoke monitor ( rangkaian konvergensi dynamic dan rangkaian pincushion ) .Rubah susunan bagian horisontal ini yang awalnya di susun secara pararel menjadi susunan seri.Dengan cara lepaskan semua titik sambung pada masing-masing terminal horisontal yoke ( bagian vertikal tak perlu di rubah ).Buang / putuskan semua perkabelan dari rangkaian tambahan (pincushion) tersebut,ambil ujung-ujung kabel spool inti dari gulungan horisontalDan anda akan mendapatkan empat buah ujung line/kabel dari bagian horisontal ini,dua dikiri dan dua dikanan.Ukur dengan avo meter untuk menandakan masing masing gulungan (gulungan A dan gulungan B ).Sambungkan salah satu ujung dari gulungan A sebelah kiri ke ujung dari gulungan B sebelah kanan.Dan sisa dari dua ujung yang tidak disambung adalah titik untuk terminal yang akan kita gunakan selanjutnya.Proses pertama selesai,berikutnya segera anda ukur nilai resistansi dari horisontal yoke yg telah kita rubah ini,apakah sudah cukup sampai kisaran antara 0,6 - 1,8 ohm dengan avo meter presisi ( akurat;disarankan dengan AVO meter digital ) .jika sudah cukup ,perangakat CRT siap di gunakan. Beberapa syarat yg perlu anda perhatikan adalah : Jangan sekali-kali merubah apalagi mencabut komponen gelang static konvergensi di leher CRT,karena jika telah berubah anda mungkin perlu seharian bahkan lebih untuk menyetel ulang posisi yang telah diset di pabrik ini.setelan ini amat kritis untuk crt monitor dikarenakan jumlah pixelnya yang lebih banyak dari crt TV,dan karena alasan itulah saya menganjurkan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai fasilitas pengaturan pinchussion/ taraf kelengkungan sisi gambar. (cirinya :terdapat dua buah trimpot manual di dekat IC vertikal mesin TV ). Apabila ukuran resistansi dari horisontal yoke ini masih terlalu rendah ( pada yoke monitor SVGA atau yoke monitor 17" keatas atau juga yoke monitor Flat).Kita perlu menggunakan komponen tambahan ,yaitu trafo yoke Wansonic (khusus di buat oleh pabrikan wansonic untuk di gunakan oleh para pembuat pesawat TV rakitan ).trafo ini banyak di jumpai dipasaran bersama dengan mesin tv keluaran wansonic. Cara menggunakan trafo wansonic adalah sebagai berikut : 1.Hubungkan kabel biru dari mesin TV ke kaki nomor1 trafo juga langsung menuju ke salah satu terminal horisontal yoke. 2. Hubungkan kabel merah dari mesin TV menuju titik terakhir (pin6 atau7) dari kaki trafo. 3.Hubungkan kabel merah dari yoke ke salah satu pin di trafo wansonic ( pin4,5,6,7 ) untuk menyesuaikan lebar gambar. Informasi tambahan; Disarankan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai Fasilitas pengatur pincushion agar linearitas di kiri-kanan dan atas bawah bisa diatur sebaik mungkin. Selamat mencoba dan semoga berhasil.

TIP'S MENGGUNAKAN CRT MONITOR UNTUK TV

Tip's tentang Cara merubah konfigurasi dari CRT yoke monitor agar dapat di gunakan bersama dengan mesin pesawat TV.Mengapa harus di rubah dahulu? karena nilai resistansi yoke horisontal monitor adalah sangat rendah( mulai 0,2 ohm - 0,6 ohm ) terhadap nilai yang boleh di bebankan kepada sebuah rangkaian defleksi horisontal sebuah pesawat TV ( 0,6 ohm - 1,8 ohm ).Akibatnya beban Transistor Horisontal adalah menjadi amat berat hingga dapat menyebabkan kerusakan secara langsung.
Kali ini saya mencoba memberikan sedikit informasi tentang bagaimana cara merubahnya.
Yang perlu anda persiapkan adalah :
1. CRT monitor lengkap dengan yoke
2. Modul mesin pesawat TV yg mempunyai fasilitas pinchussion atau untuk model 21" lebih.
3. Trafo yoke "wansonic" ( untuk yoke monitor SVGA atau monitor Flat )
4. Electronic tool ( solder,timah dll).

Pertama yang perlu anda kerjakan adalah,memperhatikan susunan perkabelan dari bagian horisontal yoke,biasanya ada rangkaian tambahan di bagian yoke monitor ( rangkaian konvergensi dynamic dan rangkaian pincushion )
.Rubah susunan bagian horisontal ini yang awalnya di susun secara pararel menjadi susunan seri.Dengan cara lepaskan semua titik sambung pada masing-masing terminal horisontal yoke ( bagian vertikal tak perlu di rubah ).Buang / putuskan semua perkabelan dari rangkaian tambahan (pincushion) tersebut,ambil ujung-ujung kabel spool inti dari gulungan horisontalDan anda akan mendapatkan empat buah ujung line/kabel dari bagian horisontal ini,dua dikiri dan dua dikanan.Ukur dengan avo meter untuk menandakan masing masing gulungan (gulungan A dan gulungan B ).Sambungkan salah satu ujung dari gulungan A sebelah kiri ke ujung dari gulungan B sebelah kanan.Dan sisa dari dua ujung yang tidak disambung adalah titik untuk terminal yang akan kita gunakan selanjutnya.Proses pertama selesai,berikutnya segera anda ukur nilai resistansi dari horisontal yoke yg telah kita rubah ini,apakah sudah cukup sampai kisaran antara 0,6 - 1,8 ohm dengan avo meter presisi ( akurat;disarankan dengan AVO meter digital ) .jika sudah cukup ,perangakat CRT siap di gunakan.
Beberapa syarat yg perlu anda perhatikan adalah : Jangan sekali-kali merubah apalagi mencabut komponen gelang static konvergensi di leher CRT,karena jika telah berubah anda mungkin perlu seharian bahkan lebih untuk menyetel ulang posisi yang telah diset di pabrik ini.setelan ini amat kritis untuk crt monitor dikarenakan jumlah pixelnya yang lebih banyak dari crt TV,dan karena alasan itulah saya menganjurkan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai fasilitas pengaturan pinchussion/ taraf kelengkungan sisi gambar. (cirinya :terdapat dua buah trimpot manual di dekat IC vertikal mesin TV ).
Apabila ukuran resistansi dari horisontal yoke ini masih terlalu rendah ( pada yoke monitor SVGA atau yoke monitor 17" keatas atau juga yoke monitor Flat).Kita perlu menggunakan komponen tambahan ,yaitu trafo yoke Wansonic (khusus di buat oleh pabrikan wansonic untuk di gunakan oleh para pembuat pesawat TV rakitan ).trafo ini banyak di jumpai dipasaran bersama dengan mesin tv keluaran wansonic.
Cara menggunakan trafo wansonic adalah sebagai berikut :
1.Hubungkan kabel biru dari mesin TV ke kaki nomor1 trafo juga langsung menuju ke salah satu terminal horisontal yoke.
2. Hubungkan kabel merah dari mesin TV menuju titik terakhir (pin6 atau7) dari kaki trafo.
3.Hubungkan kabel merah dari yoke ke salah satu pin di trafo wansonic ( pin4,5,6,7 ) untuk menyesuaikan lebar gambar.

Informasi tambahan; Disarankan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai Fasilitas pengatur pincushion agar linearitas di kiri-kanan dan atas bawah bisa diatur sebaik mungkin.

Selamat mencoba dan semoga berhasil.

Minggu, 11 Juli 2010

Dipostingan kali ini saya akan membahas dahulu tulisan tentang pengenalan komponen monitor itu sendiri dan bagaimana cara memperbaiki monitor yang rusak tanpa memiliki keahlian khusus, Kebetulan kerusakannya disini dicontohkan tidak terlalu parah yaitu buram / terlalu terang / tidak fokus.

Umumnya monitor CRT dengan pemakaian lebih dari 1 tahun akan sedikit banyak mengalami perubahan tampilan, biasanya agak buram, terlalu terang, terlalu gelap, gambar kurang cerah atau kerusakan lainnya. Pengalaman yang penulis akan uraikan bersifat urgent, dimana tidak diperlukan suatu keterampilan khusus dibidang elektronika dalam mempraktekkannya, paling tidak anda mengerti apa itu listrik, artinya anda harus hati-hati karena yang namanya listrik itu tidak terlihat tapi dapat dirasakan.

Komponen bagian dalam monitor identik dengan yang namanya “high voltage”, memang benar… karena didalam tabung monitor terdapat tegangan ribuan volt, kok bisa? Padahal tegangan listrik dirumah-rumah hanya 220 VAC, ini disebabkan karena adanya rangkaian yg berfungsi menaikkan tegangan, disini penulis tidak membahas bagaimana cara menaikkan tegangannya tapi lebih kepada praktisnya saja.

Untuk pengenalan, di dalam monitor ada sebuah komponen yg namanya “fly-back”, disinilah tegangan tinggi tersebut dikeluarkan menuju tabung monitor, bentuk komponennya bisa anda lihat pada gambar di bawah ini.

flyback monitor Setting Flyback Monitor

Tips yang akan saya sampaikan yaitu; mengatasi monitor CRT yang tampilannya buram, terlalu cerah dan kurang cerah. Tampilan gambar di layar monitor pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa komponen dan rangkaian, diantaranya; RGB, fly-back, choke, degauss dan lain lain. Tapi tips yang saya sampaikan hanya mengenai Fly-back, mengingat tips ini bersifat urgent.

Langkah pertama ialah mempersiapkan alat penunjang praktek, diantaranya; obeng + dan -, testpen dan kuas (jika diperlukan untuk membersihkan jeroan monitor).

Balik posisi monitor untuk membuka body monitor dengan melepas semua mur, gambar bisa dilihat di bawah (bila anda tergolong anak yg rajin bisa sambil dibersihkan jeroan monitor dengan kuas).

bagian dalam monitor Setting Flyback Monitor

Hal yg perlu anda waspadai dan berusaha untuk tidak menyentuhnya ialah kabel dari fly-back yg menjulur ke arah tabung monitor (baik keadaan monitor off apalagi sedang on), gambarnya bisa anda lihat di bawah.

kabel flyback Setting Flyback Monitor

Fly-back memiliki 2 buah trimpot / variable Resistor (bentuknya seperti putaran pengatur volume audio) untuk 15” kebawah, dan 3 buah trimpot untuk 17” keatas. Diantaranya; focus dan screen (berlaku juga untuk 3 trimpot).

Trimpot dengan nama focus diadjust (diatur dengan diputar) untuk mendapatkan gambar yang jelas, sedangkan trimpot dengan nama screen diadjust untuk mengatur terang-gelap tampilan pada layar monitor, gambar bisa dilihat di bawah.

setting trimpot flyback Setting Flyback Monitor

Ketika melakukan adjust trimpot focus dan screen pada fly-back, monitor harus dalam keadaan on untuk melihat langsung perubahan gambar.

Demikian kira kira tulisan dari mas Dian sahid, namun kalau boleh saya tambahkan pada saat kita melakukan pengaturan flyback tentu saja monitor harus dalam keadaan on tapi akan lebih baik dan lebih teliti lagi jika kita melakukannya ketika Kabel koneksi VGA sudah dikoneksikan ke PC sehingga perubahan gambar bisa dilihat lebih jelas.

Apalagi untuk monitor monitor jadul ( jaman dulu ) walaupun kita sudah menyalakan tombol power monitor biasanya tidak akan ada gambar sama sekali jika kita belum mengkoneksikan kabel data, Untuk monitor yang baru biasanya suka ada peringatan “check data cable” dilayar monitor. Jadi sebelum rekan menyetting Trimpot Flyback pastikan dulu Kabel VGA sudah dikoneksikan.

Sedikit juga trik dari saya, seperti yang kita ketahui sedikit putaran saja pada Trimpot Flyback akan sangat berpengaruh ke gambar yang dihasilkan. Oleh karena itu jika monitor dibawa perjalanan atau sering pindah tempat sedikitnya akan merubah settingan Flyback. Kita bisa mengakalinya dengan cara menggunakan lem silicon pada trimpot sehingga settingannya tidak berubah. Tentu saja sebelum anda memberi Lem silicon tersebut ( ada juga yang menyebutnya lem lilin ) anda harus menyetting dahulu Trimpot Screen dan Focusnya.

Dipostingan kali ini saya akan membahas dahulu tulisan tentang pengenalan komponen monitor itu sendiri dan bagaimana cara memperbaiki monitor yang rusak tanpa memiliki keahlian khusus, Kebetulan kerusakannya disini dicontohkan tidak terlalu parah yaitu buram / terlalu terang / tidak fokus.

Umumnya monitor CRT dengan pemakaian lebih dari 1 tahun akan sedikit banyak mengalami perubahan tampilan, biasanya agak buram, terlalu terang, terlalu gelap, gambar kurang cerah atau kerusakan lainnya. Pengalaman yang penulis akan uraikan bersifat urgent, dimana tidak diperlukan suatu keterampilan khusus dibidang elektronika dalam mempraktekkannya, paling tidak anda mengerti apa itu listrik, artinya anda harus hati-hati karena yang namanya listrik itu tidak terlihat tapi dapat dirasakan.

Komponen bagian dalam monitor identik dengan yang namanya “high voltage”, memang benar… karena didalam tabung monitor terdapat tegangan ribuan volt, kok bisa? Padahal tegangan listrik dirumah-rumah hanya 220 VAC, ini disebabkan karena adanya rangkaian yg berfungsi menaikkan tegangan, disini penulis tidak membahas bagaimana cara menaikkan tegangannya tapi lebih kepada praktisnya saja.

Untuk pengenalan, di dalam monitor ada sebuah komponen yg namanya “fly-back”, disinilah tegangan tinggi tersebut dikeluarkan menuju tabung monitor, bentuk komponennya bisa anda lihat pada gambar di bawah ini.

flyback monitor Setting Flyback Monitor

Tips yang akan saya sampaikan yaitu; mengatasi monitor CRT yang tampilannya buram, terlalu cerah dan kurang cerah. Tampilan gambar di layar monitor pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa komponen dan rangkaian, diantaranya; RGB, fly-back, choke, degauss dan lain lain. Tapi tips yang saya sampaikan hanya mengenai Fly-back, mengingat tips ini bersifat urgent.

Langkah pertama ialah mempersiapkan alat penunjang praktek, diantaranya; obeng + dan -, testpen dan kuas (jika diperlukan untuk membersihkan jeroan monitor).

Balik posisi monitor untuk membuka body monitor dengan melepas semua mur, gambar bisa dilihat di bawah (bila anda tergolong anak yg rajin bisa sambil dibersihkan jeroan monitor dengan kuas).

bagian dalam monitor Setting Flyback Monitor

Hal yg perlu anda waspadai dan berusaha untuk tidak menyentuhnya ialah kabel dari fly-back yg menjulur ke arah tabung monitor (baik keadaan monitor off apalagi sedang on), gambarnya bisa anda lihat di bawah.

kabel flyback Setting Flyback Monitor

Fly-back memiliki 2 buah trimpot / variable Resistor (bentuknya seperti putaran pengatur volume audio) untuk 15” kebawah, dan 3 buah trimpot untuk 17” keatas. Diantaranya; focus dan screen (berlaku juga untuk 3 trimpot).

Trimpot dengan nama focus diadjust (diatur dengan diputar) untuk mendapatkan gambar yang jelas, sedangkan trimpot dengan nama screen diadjust untuk mengatur terang-gelap tampilan pada layar monitor, gambar bisa dilihat di bawah.

setting trimpot flyback Setting Flyback Monitor

Ketika melakukan adjust trimpot focus dan screen pada fly-back, monitor harus dalam keadaan on untuk melihat langsung perubahan gambar.

Demikian kira kira tulisan dari mas Dian sahid, namun kalau boleh saya tambahkan pada saat kita melakukan pengaturan flyback tentu saja monitor harus dalam keadaan on tapi akan lebih baik dan lebih teliti lagi jika kita melakukannya ketika Kabel koneksi VGA sudah dikoneksikan ke PC sehingga perubahan gambar bisa dilihat lebih jelas.

Apalagi untuk monitor monitor jadul ( jaman dulu ) walaupun kita sudah menyalakan tombol power monitor biasanya tidak akan ada gambar sama sekali jika kita belum mengkoneksikan kabel data, Untuk monitor yang baru biasanya suka ada peringatan “check data cable” dilayar monitor. Jadi sebelum rekan menyetting Trimpot Flyback pastikan dulu Kabel VGA sudah dikoneksikan.

Sedikit juga trik dari saya, seperti yang kita ketahui sedikit putaran saja pada Trimpot Flyback akan sangat berpengaruh ke gambar yang dihasilkan. Oleh karena itu jika monitor dibawa perjalanan atau sering pindah tempat sedikitnya akan merubah settingan Flyback. Kita bisa mengakalinya dengan cara menggunakan lem silicon pada trimpot sehingga settingannya tidak berubah. Tentu saja sebelum anda memberi Lem silicon tersebut ( ada juga yang menyebutnya lem lilin ) anda harus menyetting dahulu Trimpot Screen dan Focusnya.

Kumpulan skema TV

sumber:http://caraservistv.blogspot.com

Skema TV – Monitor – Plasma – LCD

Skema Samsung TV CS-15K5 Q

Skema Samsung TV 5035z

Skema Samsung TV CS15K8MNQ

Skema Samsung TV CS15K5 MJQ

Skema Samsung TV CS15K2 MJQ

Skema Samsung TV CS15K30MJQ

SKema Samsung TV CS15K8 WQ

Skema Samsung TV CS15K2 Q

Skema Samsung TV CS14Y51R

Skema Samsung TV 5062

Skema Samsung TV 7202

Skema Samsung TV C2185VR5ST

Skema Samsung TV CK2085V5XT

Skema Samsung TV CK2073XR5T

Skema Samsung TV sct13b

Skema Samsung TV ck503

Skema Samsung TV ck333 -

Skema Samsung TV CK1448VR5T

Skema Samsung TV 6202

Skema Samsung Monitor 151b

Skema Samsung Monitor 1200nf

Skema Samsung Monitor 1100DF

Skema LG Monitor 1919S-BFQ

Skema LG Monitor 1917TM-BNN

Skema LG Monitor 1917S-SNN

Skema LG Monitor L1980 1780QPN

Skema LG Plasma 32PC51

Skema Samsung Plasma PS37S4R

Skema Samsung Plsma PS37S4A1R

Skema Samsung Plasma PPM50H3Q

Skema Samsung Plasma PPM42S3Q

Skema Samsung Plasma PS-42D4SR

Skema Panasonic TV tc-29v50r

Skema Panasonic TV tc-m29w

Skema Panasonic TV 29FJ 20C

Skema Panasonic TV tc-m19w

Skema LG Monitor service

Skema Samsung TV 3351a

Skema Samsung TV 1438

Skema Akira TV ct1410

Skema Konka TV TV-U29AXT

Skema Konka TV KPO1507AST-TS3

Skema Konka TV TV-3466TX

Skema Konka TV TV-KP2107AST1

Skema Konka TV TV-KP1507AST1

Skema Konka TV TV-F2109C

Skema Konka TV TV-2966

Skema Konka TV TV-2107-AST

Skema Konka TV TV- K2598U

Skema Sharp TV 21ag1

Skema LG LCD TV 42LC2R

Skema LG LCD TV 32LP1D

Skema LG LCD TV 32LC2DB

Skema LG LCD TV 32LC2D

Skema Philips Monitor 105g7

Skema Samsung Monitor 151s

Skema Samsung Monitor 151N

Skema Samsung TV CS-15K5WQ

Skema Samsung TV 5342

Skema TV Panasonic tc-m19w

Skema TV Panasonic tc-28wg20

Skema TV Panasonic tc-29v50r

Skema TV Panasonic tc-m29

Skema TV Panasonic tc-29FJ20C

Skema TV Panasonic tc-2171

Skema TV Panasonic tc2170t-MX3

Skema TV Panasonic tx2170t-MX3

Skema TV Panasonic 21L3rte

Skema TV Panasonic 21e3rte

Skema TV Toshiba 30HF84_SM

Skema TV Toshiba 34HF81SM

Skema TV Toshiba 32HFX71SM

Skema TV TCL 2188f_300

Skema TV TCL 0EC2136

Skema TV Sanyo DS20424 -

Skema TV Sanyo DS25204SS7

Skema TV Sanyo DS20425SM0

Skema TV Sanyo DS32225SM0

Skema TV JVC 14592

Skaema TV Philips 14gx

Skema TV Philips 20gx

Skema TV Philips 21gx

Skema TV Philips 21cn4462

Skema TV Philips 25gr6770

Skema TV Akira CT-21FGS1

Skema TV Akari ptcs030201

Skema TV Sharp 70DES03SCA0

Skema TV Sharp_DV5150HB

Skema TV Sharp 37DM23HCA1

Skema TV Sharp 70DS05S 0

Skema TV Sharp 63C S03S

Skema TV Sharp 70CS03S

Skema TV TCL 2188f

Skema TV Aiwa 2102

Skema TV Aiwa 2002

Skema TV Aiwa 1202

Skema TV Akai CT2107

Skema TV Akai CT2005E

Skema TV Akai CT2005

Skema TV Akai CT1407D

Skema TV Akai CT1407

Skema TV Hitachi 2090

Skema TV Hitachi 2121RT

Skema TV Hitachi 1421RT

Skema TV Hitachi 2021RT

Skema TV Hitachi 2077

Skema TV Hitachi 1408TY

Skema TV Hitachi 1408RX

Skema TV Konka k1438c

Skema TV LG ct21q66

Skema TV Changhong 29fx6alx

Skema TV Changhong_21bm91

Skema TV Akira 14ths3ce_om8370

Skema TV Toshiba 3339DB

Skema TV Toshiba 2939B

Skema TV Toshiba 2539DB

Skema TV Toshiba 2140TD

Skema TV Toshiba 2104XS

Skema TV Toshiba 219X5MH

Skema TV Toshiba 218X8M

Skema TV Toshiba 34HF85-sm

Skema TV Toshiba 34HF84-sm

Skema TV Toshiba 34HDX82-sm

Skema TV Toshiba 29AS42-svm

SKema TV Toshiba 32AF41-sm

Skema TV Toshiba 20A44-sm

Skema TV Toshiba 20A43-sm

Skema TV Toshiba 20A42-svm

Skema TV Toshiba 20A22-svm

Skema TV Toshiba 19A25-sm

Skema TV Polytron strf6653-tb1238

Skema TV Toshiba 29cz5 de

Skema TV Toshiba 2140td

Skema TV Toshiba 218×8m

Skema TV Sharp ctv 14r20 – 20r200

Skema TV Polytron strs6706-

Skema TV Sharp ix3368

Skema TV Sharp 20R200

Skema TVPanasonik_tc


contact me

Flyback Transformer Data Pin

flyback Flyback Transformer Data Pin

154-064P
154-177B
FCK-14B047
C _ 180v _ B+ _ Gnd _ 16v _ 24v _ 40v _ Abl _ Heater _ Afc

F 0101KM-SA
F 0141 PE-M
C _ B+ _ Gnd _ 24v _ 16v _ Afc _ 180v _ Gnd _ Heater _ Abl

K 148 TC
C – 180v _ B+ – Gnd _ Afc _ 16v _ Abl _ Heater _ Nc _ Nc

FCG 2045 BL
Afc – 16,5v _ Heater _ Boost-up _ B+83v _ Gnd _ Nc _ C _ Abl _ 175v _ 24v

FSA 16012M
DCF 2077A
DCF 1577
FSA 16012M
C – B+ – Afc _ Boost-up _ 16,5 _ Abl _ 25v _ Gnd _ 185v _Heater

JF 0501-1206
C _ B+ _ 180v _ 16v _ 25v _ Heater _ Gnd _ Abl _ Afc _ Nc

JF0601-19577 (polytron)
C_B+_gnd_200v_nc_Ht_nc_abl_+12_-12

FCK 14A006
FCM 2015HE
FCM 14A032
C _ B+ _ Abl _ 24v _ Heater _ 16v _ 180v _ Gnd _ Nc _ Abl

FCM-20B061N (polytron)
c_B+_gnd_185_nc_Ht_Nc_abl_+12_-12

FUY-20C009 (akari)
C_180_B+_gnd_nc_24_nc_abl_Ht_afc

BSC 65A
C _ B+ _ 190v _ Gnd _ Nc _ Nc _ 14,5v _ Abl _ Heater _ Afc

154 – 132A
154 – 132C
C _ 40v _ 16,5 _ Heater _ Gnd _ B+ _ 180v _ Gnd _ Abl _40v

FCK 1411 L 01
FCM 14A025
C _ Boost-up _ Abl _ B+ _ Gnd _ 180v _ 24V _ Heater _ Afc _ 16,5v

154 189H
154 277C
FCM 20B027
C _ B+ _ 180v _ 16v _ 24v _ Heater _ Gnd _ Abl _ Afc _ Nc

MC – FBC-015
LCE CF0854
C _ B+ _ Gnd _ Afc _ 185 _ Heater _ 25 _ 15 _ Gnd _ Abl

FSV – 20A001
FCK – 14A033
FSV – 14A001
C _ B+125v _ Abl _ Nc _ Gnd _ 185 _ 46 _ Heater _ Nc _ 16,5

FTK-14A004P (samsung)
C_B+125v_ABL_ Nc_ Gnd_ 180v_24v_Ht_afc_16,5

8-598-858–00
8-598-811
C _ B+135v _ 200v _ Heater _ Gnd _ -16,5(vertkl) _ Gnd(vertkl) _ +16,5(vertkl) _ Nc _ Abl

TFB 4125 DY (thosiba)
TFB 4125 HY
C _ B+ _ 180 _ Gnd _ Nc _ 26v _ 12v _ Abl _ Heater _ Afc

BSC 22-01-06
BSC 25-48
BSC 25-4803
BSC 24-01N362
C _ B+ _ Nc _ afc _ gnd _ Heater _abl _ nc

BSC 24-01N4014K
BSC 25-T1010A
BSC 25-09N21A
BSC 25-05N2110A
BSC 25-09N20E
Tep _ C _ Tep _ B+ _ Tep _ Tep _ gnd _ Heater _ abl _ 180v

DCF 2217J
C _ B+ _ afc _ boost-up _ 16,5 _ 24 _ abl _ gnd _ 200v _ heater

CTV Polytron di daerahku populasinya cukup banyak,disebabkan karena kualitas audionya cocok dengan karakter masyarakat kita yaitu bass ,treble, dan power audionya yang mantap ,Polytron memang jago dalam hal memenuhi keinginan penggunanya , disaat calon pembeli menginginkan kualitas suara yang besar ,polytron mempersembahkan produk unggulan dengan kelebihan di tata suara nya ,itu adalah salah satu kelebihan yang dimiliki oleh brand nasional ,dan tidak dipunyai oleh brand kompetitornya .mungkin karena produk lokal jadi lebih paham dengan karakter dan yang diinginkan oleh customernya .

Salah satu type yang banyak dipakai adalah type Xcel , Jadi karena populasinya lumayan banyak tentunya yang rusak juga lumayan banyak .

Pollytron model ini menggunakan rangkaian switching regulator standar polytron ,seperti generasi terdahulu ,namun sudah banyak revisi di semua komponen yang sering mengalami kerusakan ,seperti elco 10uf63 ,pada model ini jarang ditemui kerusakan , perbedaan yang mencolok model ini adalah menggunakan IC chroma STV 2238H jadi polytron ini sudah menggunakan IC SMD ( Surface mount device) atau yang lebih akrab IC laba Laba . Untuk IC programnya juga masih menggunakan yang biasa (DIP) .

Kerusakan yang pernah saya alami adalah

  • TV tdk mau start atau osc horizontal tidak mau bekerja
  • TV nyala normal namun warna tdk normal ,dan gambar nya ada bayangan kearah kiri .

Pada awalnya saya mengira kerusakan ada di IC SMD nya ,namun setelah di teliti lebih cermat ternyata untuk problem tidak mau start atau fbt tidak mau nyembur adalah resistor bias untuk basis transistor horz drive molor atau open .(R430)

ini adalah contoh dari resistor yang saya maksud( resistor yang diberi warna kuning)nilainya adalah 4,7k R430

image

Untuk kerusakan horz osc tidak bekerja ada baiknya sebelum mengganti ic STV ,lebih dahulu periksa resistor R340 nilainya 4,7k .Normalnya tegangan di H out adalah pin 63 adalah 0.6 v ,jika terjadi di pin 63 tegangan 0 volt patut dicurigai resistornya open atau molor .

Untuk kerusakan namun warna tdk normal ,dan gambar nya ada bayangan ke arah kiri . kerusakannya ada di diode in 4148 seperti dalam gambar dikasih highlight warna kuning ,tegangan di pin 64 adalah normalnya 0.6 V ,

IC ini menggunakan sistem proteksi di kaki 61 (BCL/SAF) rangakaian BCL(beam current limiter) atau pembatas arus anoda adalah terhubung ke kaki ABL FBT ,jika ABL drop atau negatif maka kaki 61 akan drop dan akan menyebabkan HORZ OSC berhenti .jadi posisis nya STBy .Untuk menonaktifkan sementara rangkaian protecknya adalah dengan melepas Jumper (J345),tapi ingat kalau unitnya sudah OK ,jumper harus dipasang lagi.

Dibawah ini adalah data tegangan dikaki IC STV pada saat menyala normal

KAKI FUNGSI TEGANGAN
64 LFB/SSC 0.6 VOLT
63 H.OUT 0.6 VOLT
61 BCL/SAF 5 VOLT
2 SCL 2,5 VOLT
3 SDA 2,5 VOLT

Tidak lupa setting option untuk CTV POLYTRON Xcel model TZ52H85 adalah seperti tabel dibawah ini :

OPTION 0 1 0 1 1 1 0 1 1
OPTION 1 1 1 0 0 1 1 1 0
OPTION 2 1 1 0 0 0 0 1 1
OPTION 3 0 0 0 0 1 1 0 1

DOWNLOAD SCHEMATIC

Silahkan pilih file yang akan didownload , semoga bermanfaat :

Skema TV Samsung,skema TV LG,skema TV SONY,skema TV Polytron,Skema TV Sharp,Skema Tv China,Skema TV changhong,Skema TV Toshiba,Skema TV China


Tidak Menemukan Skema TV yang anda cari, silahkan cari di Google Pencarian yang lebih lengkap :



Spesifikasi Komponen

Software / Kode

18W Audio amplifier
25W MOSFET amplifier
Headphone amplifier
Portable headphone amplifier
2W amplifier
4W amplifier
8 watt audio amp
20W Amplifier
50W Amplifier
100W RMS Amplifier
2-Channel Power Amplifier
25W MOSFET audio amplifier
50W audio amplifier using ICL8063
Amplified ear for surveillance
20dB VHF Amplifier
30 watt FM linear amplifier
Linear FM 50 watt amplifier with BLY90
60W RF linear amplifier using IRF840
Push-Pull Class A Amp using type 5687 dual triodes
Push-Pull Class A 2A3 Stereo Amp
Single Ended Class A2 SV811-10 Stereo Amp
Audio amplifier output relay delay
Spatial Distortion Reduction Headphone Amp
HeadBanger Headphone Amp
2W Amplifier
TDA2030 8 Watt amplifier
Headphone monitor amp
50W audio power amplifier
Bi-Directional 2.4 GHz One Watt Amplifier
Bi-Directional 900Mhz One Watt Amplifier
20 Watt GaAaFET Power on 2.3 GHz
1Watt 2.3 GHz RF Amplifier Using a MRF2001
2.3 GHz Power Amplifiers
2304 and 3456 MHz Power Amplifiers
High quality exponential VCA
16 Watt amplifier
8 Watt amplifier
Power amp schematic (PDF)
20 Watt Class-A Power Amplifier
El-Cheapo -A Really Simple Power Amplifier
Single Chip 50 Watt / 8 Ohm Power Amplifier
Hi-Fi Headphone Amplifier
100W Guitar Amplifier
Death of Zen (DoZ) – A New Class-A Power Amp
Soft-Start Circuit For Power Amps
Thermo-Fan To Keep Your Amp Cool
Audio Amp Output Power Limiter
55W (Originally 75W) Power Amplifier
300W Subwoofer Power Amplifier
20 Watt / Channel Stereo Power Amplifier
Mini bench amplifier (LM386)
12 Watt Valve Guitar Amp

Power Amplifier

UNDER CONSTRUCTION !!!

= Indra =
menyediakan pesanan power amplifier rakitan.
CP : 0817 999 1593 ( wilayah, Jakarta / Tangerang )

OCL 2 x 75 watt s.d 2 x 250 watt
Open Air 2 x 200 s.d 2 x 800 watt
Scorpion 2 x 200 s.d 2 x 400 watt
Blazer 2 x 400, 2 x 600, dan 2 x 800 watt
Power class A, 2 x 30 s.d 2 x 65 watt

Power Amplifier :
8 watt mono, TDA 2003




10 watt stereo, TDA 2004






20 watt stereo, TDA 2005






14 watt mono, TDA 2030,




32 watt mono, TDA 2050




STK dengan watt menyesuaikan.

preamp menggunakan :

IC :
JRC4558
NE5534 / NE5532
TL071 / TL072 / TL074

Transistor Audio yang digunakan:
2SA561 - 2SA564
2SA733
2SC945
2SC1815
SK30ATM
BC546 / BC547 / BC548
TIP31
TIP32
TIP41
TIP42
2SB507
2SD313
BD139
BD140
2SC1061
2SA671
MJE340
MJE350
SA968

SGST / ST :
2N3055
MJ2955
TIP2955
TIP3055

sanken :
2SA1216
2SC2922
2SA1295
2SC3264

mexico :
15001 - 15002
15003 -15004
15024 - 15025

Rakitan pertamaku LM1875 dan LM3886

August 17, 2009

forBLOG

LM3886

Setelah bereksperimen dgn LM 1875 untuk Power Amplifier, skr saya coba dengan LM 3886. Mencari IC ini di depok sungguh luar biasa susahnya, setelah tanya sana sini surfing di google akhirnya saya temukan juga orang yang menjual paket Lm3886 beserta PCBnya di kota legenda cibubur.

Sebetulnya untuk pemula IC ini terbilang mahal, untuk sepasang IC plus PCB mono dikasi harga Rp 90.000, murah seh ya …. Untuk komponen saya pake yang biasa aja dulu, karena misi saya hanya ingin rakitan ini mengeluarkan suara dulu sisanya nanti belakangan …..

Sebelumnya saya juga sdh membuat PCB sendiri dengan mencontek layout PCB yang banyak bertebaran di internet, tp susah ngecocokin dengan kaki IC, apalagi ICnya belum punya lagi …. beberapa teman menganjurkan untuk menggunakan diptrace tp tetap aja saya ngga bisa, nyari tutorialnya aja sampe sekarang belum ketemu neh ….

Lm1875 ala kadarnya ......

Gbr diatas adalah rangkaian power LM1875 yg berhasil sy rakit sbg pemula dengan memanfaatkan casing & trafo donat power bekas ampli yang sdh rusak.

pcb

PCB & ICLM3886

Skema Lm3886

"Gainclone" Setelah dirangkai dengan komponen standar

Trafo donat bekas .....

3_WP

Setelah di rakit dgn casing bekas

Suara yang dikeluarkan oleh rangkaian ini ….. mantaps …. itu baru pake komponen yang biasa, gimana kalo pake komponen yg rada mahalan dikit? ngaruh ngga ya …?

Hmmmmmm ………

Uprgrade1

Upgrade awal dgn mengganti Elco, total 4x10.000uf/50v

Terimakasih untuk para pelanggan : Adhi Widya, Surabaya (Surround Processor 4 Mode, 3 Way Stereo Audio Distributor 6 Speaker) - Rahmat Apriyanto, Jakarta (Bombaster 200 Watt Driver Subwoofer ) - Rudi Ristiadi, Cikarang (PCB Home Theater + Komponen) - Suhandono, Tangerang (Kit Erio Driver Power 3 Tingkat) - Deni Mardian, Jakarta (Digital Reverberation Hall/Plate Effect) - Suhandono, Tangerang (Kit BassFX) - Ahmad Baihaki, Jakarta (Kit Xenon Pro Mixer, Lexon Amplifier 120 Watt 12 Vol DC) - Muslim Jamil, Palu Sulteng (Kit Powermate 2X100 Watt, Kit Sanken Power Amp. 200/400 Watt Mono, Kit Getz Power Amp. 200 Watt Mono, Kit Subwoofer Controller, PCB Capacitor Bank, Kit Crossover Active 2.1 For Subwoofer) - Adrianus Renaldo, Jakart (Kit Boombaster, Kit Ninja Amplifier 150 Watt Extra Galaxy IC) - Ronald Pontoh, Manado (Kit Blitz Heavy Duty Power Amp. 1200 Watt, Driver Power Amp. 400-1200 Watt, Speaker Protector 10 Amper Heavy Duty Contactor) - Deni Mardian, Jakarta (Box Xenon Mixer, Kit Xenon Mixer Pro.) - Gandung, Surabaya (Kit Guitar Overdriver) - Tarub Arinto, Yogyakarta (Efek based on GT2, Extreme DC Power for Pedal Effect ) - Eport, Medan (Kit BassFX) - Irwansyah, Batubara Sumut (PCB Home Theater, Transistor MJ15003 dan MJ15004, Transistor Sanken 2SC2922) - Engkos Kosasih, Bekasi (Real Time Indicator Effecient PSU, Kit Input Output Balance) - Agung Udiyono, Bekasi (Kit Xenon Pro. Mixer, Box Xenon Pro. Mixer) - Dear, Jakarta (Lips Pedal Effect) - Harry Radio One, Dharmasraya Sumbar (PCB Siap Solder) - Opan Maya Studio, Jakarta (Kit XTrail Speaker Active) - Suryo Kusbandoro, Pangkal Pinang (Kiti Digital Reverberation Hall/Plate) - Effect Rachman Aswintanto, Surabaya (Lips Pedal Effect TS808 Clone) - Budi Setyawan, Jakarta (Komplit 3 Way Active Crossover Stereo) - Engkos Kosasih, Bekasi (Kit BassFX, Kit Power Mono Erio, Transistor Sanken) - Ahmad Mustofa, Rembang (Kapasitor France) - Hastomo D. , Malang (Kapasitor France) - M.Syaifull Anas, Yogyakarta (Lips Pedal Effect TS808 Clone) - Sapiih Benny, Jakarta (Kit Boombaster 200W Driver Subwoofer) - Subandi, Jakarta (Komplit Digital Reverberation hall effect, kit 5 Way Audio distributor, kit Bombaster 200 watt drive subwoofer, kit Xtrail speaker active 400 watt dengan radio FM, kit Kingkong mono high power amplifier) - Andy Zunan, Karawang (Kit Digital Reverberation Hall/Plate Effect, Lexon Amplifier 120 Watt 12 Volt DC) - Sapto Yuli Prasetyo, Bekasi (Kit Xenon Profesional Mixer, Kit Preamp Karaoke Plus, Kit Digital Reverberation Hall/Plate Effect, Kit Audio Processor BBE, Kit Power Supply Simetris 12-18 Volt) - Ferdian Ian, Jakarta (Kit Subwoofer Controller) - Doddy Ranu, Tangerang (Crossover active 2.1 For Subwoofer) - Andrias, Jakarta (Inverter Kit) - Rakhmat, Bekasi (Crossover Active 2.1 For Subwoofer, Exodus Amplifier, Harrier Power Amplifier 100 Watt) - Ridho Alhadi, Bandung (LIPS - TS808 Clone Effect) - Mursyid, Jakarta (Blues Breaker Clone) - Muhamad Idul, Muna Sulteng (Kit Boombaster) - Tarub Arianto, Yogyakarta (Ibanez Tube Screamer TS9 Clone) - Gandi, Jakarta (Kit Digital BBE audio Processor) - Agus Surianto, Jakarta (Pemancar FM Stereo 10 mW HIFI) - Audita Sashi Ramada, Bandung (Ibanez Tube Screamer 808) - Dodik Wiratmodjo, Yogyakarta (Guitar Overdriver Effect) - Dany Hartoyo, Bekasi (Guitar Overdriver Effect) - Sapto Yuli Prasetyo, Bekasi (Kit BassFX) - Edward Harlin, Kendal (Hometheater Surround 5.1 + Surround Amp. + Center Amp.) - Dody Saragih, Sumedang (Ibanez Tube Screamer 808) - I Wayan Sukerta, Probolinggo (Bombaster 200 Watt Driver Subwoofer, Exodus Amplifier DC 12 V 350W PMPO, Kenwuud Tone Control, 10 Inch LG - 1077 - 2 Legacy) - Brian O.I. Dinata, Yogyakarta (Ibanez Tube Screamer 808) - Ryzaldy Azhar, Bandung (Ibanez Tube Screamer 808) - Stanly Tandris, Jakarta (Komplit Digital BBE Audio Processor Sonic Maximizer) - Rm Sutiyono, Cepu (Ibanez Tube Screamer 808) - Oktafianus Armynson, Bandung (Speaker Protector 10 Amper Heavy Duty Contactor, PCB 3 Way Stereo Distributor) - Aby Raditya, Gresik (Guitar Overdriver Effect) - Adid Deniar Imansyah, Banjarmasin (Bombaster 200 Watt Driver Subwoofer, Speaker Protector 10 Amper Heavy Duty Contactor, 10" LG - 1077 - 2 Legacy) - Solihin, Tangerang (Inverter Kit) - Edi Rahardi, Jakarta (Crossover Active 2.1 For Subwoofer, Erio Driver Power 400W, PCB Capacitor Bank) - Ragi Buana CJ, Palangkaraya (Guitar Overdriver Effect) - Iswan, Kebumen (Guitar Overdriver Effect) - Arif H. Dirahardja, Surabaya (Komplit Xenon Professional Mixer, Bombaster 200 W Driver Subwoofer) - Ciptoyo, Balikpapan (10 Inch LG-1077-2 Legacy Speaker Subwoofer) - Hendratmoko, Tangerang (Power Supply Simetris 12-18 Volt) - Yusmadani, Aceh (Pemancar Radio FM 5 Watt, Pemancar FM Stereo HiFi) - PT. Meitan, Malang (34 pasang speaker pasif untuk lab. audio visual) - Aldoko Cahyono, Jakarta (X-Trail Active Speaker) - Burhan, Jayapura (2 Fullrange 12 inch C-1230-PA ACR Black, 1 set 2 Way Crossover BELL) - Ardi Hatta, Bandung (5.1 Channel Surround Power Amplifier, Acceleron Stereo Preamp Head, Box 5.1 Channel Home Theater Power Amplifier) - Dedi Priyadi, Bandung (3 Guitar Overdriver Effect) - Azhari Daniel, Pekanbaru (X-Trail 400 Watt Stereo Active Speaker) - Mugiono, Tangerang (Box 3 Way Crossover Active, Komplit BBE Audio Processor) - Yudo Andrian, Tangerang (Komplit Discovery Pre Amp Machintost) - Iwan Ihmawan, Bandung (Komplit 3 Way Stereo Active Speaker) - Lucas Chanel, Balikpapan (Home Theater Surround 5.1 + Surround Amp + Center Amp, PG-855-2 Prestige, Capasitor 10.000uF, Power Amplifier Getz) - Sigit Kusumo, Bekasi (Xenon Professional Mixer) - Prastyo Utomo, Tangerang (Exodus Amplifier DC 12 V 350W PMPO) - Adrian Susianto, Sidoarjo (5.1 CH Surround Power Amplifier, Komplit Discovery C40, Parametric Pre amp Machintost, Box 5.1 CH Home Theater Power Amplifier) - Roby, Bali (Discovery C40, Parametric Pre amp Machintost) - Louis Geraldo, Surabaya (Super FM Stereo Anti Desis) - Hardy Santosa, Banjarmasin (XTrail Speaker Active 400W Dengan Radio FM) - Dan lain-lain yang belum sempat disebutkan.
Audio Rakitan